Pekanbaru (ANTARA) - Gubernur Riau Syamsuar menetapkan status darurat pencemaran udara akibat kebakaran hutan dan lahan (karhutla).
"Mulai hari ini kita tetapkan keadaan darurat pencemaran udara di Provinsi Riau," kata Syamsuar di Kota Pekanbaru, Senin pagi.
Masa status darurat, lanjutnya, berlaku mulai 23 September hingga 30 September. Apabila kondisi masih belum berubah maka status akan diperpanjang berlakunya.
"Kita akan lihat perkembangan, semoga ada perubahan, hujan segera turun," kata Syamsuar yang juga menjabat Komandan Satuan Tugas Kahutla Riau itu.
Ia mengatakan Pemprov Riau segera menyiapkan tempat untuk evakuasi bagi warga yang rentan terkena dampak asap akibat pencemaran udara. "Misalnya untuk anak-anak, termasuk ibu-ibu hamil dan orangtua yang asma akan dirujuk ke rumah sakit," katanya.
Baca juga: Karhutla Riau - 33 Penerbangan dibatalkan akibat kabut asap di Pekanbaru
Kondisi kabut asap di Riau terus memburuk dalam tiga hari terakhir. Pekanbaru pada pagi ini masih berselimut kabut asap pekat yang berbau menyengat.
Selain karena asap sisa karhutla di daerah Riau sendiri, asap di Pekanbaru juga hasil kiriman dari Provinsi Jambi dan Sumatera Selatan (Sumsel), yang dilanda kebakaran lebih besar dari Riau.
Berdasarkan data BMKG Pekanbaru, pantauan satelit terra aqua pada pukul 06.00 WIB menunjukkan ada 1.591 titik panas yang jadi indikasi karhutla di Sumatera. Daerah paling banyak adalah di Provinsi Sumsel yakni 675 titik, dan Jambi 505 titik, dan Riau sendiri ada 256 titik panas.
Kabut asap pekat membuat jarak pandang di Pekanbaru pada pagi ini hanya 500 meter. Pada alat pemantau polutan BMKG menunjukkan angka pencemaran partikel PM10 di udara sejak Minggu malam hingga Senin pagi berkisar 500 hingga 700. Angka itu sudah jauh di atas kategori berbahaya.
Baca juga: Karhutla Riau - Kasus ISPA 34.083 penderita, meningkat akibat kabut asap
Baca juga: Bencana kabut asap lumpuhkan sekolah di Pekanbaru
Baca juga: Empat maskapai alihkan penerbangan akibat asap pekat Pekanbaru
Baca juga: Ini 10 konsesi perusahaan diduga kuat penyebab karhutla Riau
Berita Lainnya
Pejabat Gubernur Riau imbau masyarakat jaga suasana kondusif saat masa tenang
22 November 2024 21:05 WIB
Pj Gubernur Riau sebut cakupan pelayanan kesehatan di Riau capai 98,41 persen
20 November 2024 20:56 WIB
Pemerintah Provinsi Riau dorong kesadaran perusahaan terapkan K3
20 November 2024 17:03 WIB
Gubernur BI sebut transaksi perbankan digital tumbuh 37,1 persen pada Oktober 2024
20 November 2024 15:28 WIB
Pj Gubernur Riau Rahman Hadi lapor ke Komisi II DPR RI terkait Pilkada 2024
19 November 2024 19:57 WIB
Para eks Gubernur Jakarta akan hadir ramaikan kampanye akbar Pramono-Rano
19 November 2024 11:23 WIB
Pj Gubernur Riau tekankan pentingnya keterbukaan informasi
13 November 2024 11:05 WIB
Riau peroleh anugerah KPI 2024
09 November 2024 14:53 WIB