Semaikan garam sebanyak 3,4 ton, hujan buatan berhasil turun di Riau

id Berita hari ini, berita riau antara,berita riau terkini,Semaikan garam sebanyak 3,4 ton

Semaikan garam sebanyak 3,4 ton, hujan buatan berhasil turun di Riau

Pesawat melakukan operasi hujan buatan dalam upaya penanggulangan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) (Dok ANTARA/Wahyu Putro)

Jakarta (ANTARA) - Operasi teknologi modifikasi cuaca untuk mengatasi kebakaran hutan dan lahan telah berhasil menurunkan hujan buatan di Riau, kata Pelaksana Tugas Kepala Pusat Data, Informasi, dan Hubungan Masyarakat Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Agus Wibowo.

"Pesawat Hercules C-130 melakukan penyemaian garam NaCl sebanyak 3,4 ton di daerah Kota Dumai, Kabupaten Rokan Hilir, dan Kota Padang Sidempuan pada Rabu (18/9)," kata Agus melalui siaran pers yang diterima di Jakarta, Kamis.

Baca juga: BPPT Semai 30 Ton Garam Untuk Hasilkan Hujan

Baca juga: BPBD Riau sudah 26 kali modifikasi cuaca untuk padamkan Karhutla


Agus mengatakan operasi tersebut dilakukan dengan menyemai garam NaCl sesuai potensi pertumbuhan awan yang berpeluang menghasilkan hujan.

Teknologi modifikasi cuaca tersebut berhasil menurunkan hujan buatan di Kota Dumai, tepatnya di Kelurahan Batu Teritip yang berbatasan dengan Kabupaten Rokan Hilir.

"Hujan turun selama kurang lebih 30 menit dengan intensitas sedang," jelasnya.

Selain di Riau, operasi teknologi modifikasi cuaca juga masih dilakukan untuk menghasilkan hujan buatan di wilayah Kalimantan Tengah.

Pesawat CN295 menyemai garam NaCl sebanyak 1.500 kilogram pada Rabu (18/9) pukul 13.30 WIB hingga 15.45 WIB di wilayah Kabupaten Katingan, Utara Kota Palangkaraya, dan Kabupaten Kapuas pada ketinggian 8.000 kaki.

Agus mengatakan operasi teknologi modifikasi cuaca untuk turunkan hujan buatan akan terus dilakukan di wilayah Sumatera dan Kalimatan. Terdapat tiga pesawat bantuan dari TNI, yaitu dua di Pekanbaru, Riau; dan satu di Palangkaraya, Kalimantan Tengah.

Baca juga: Satgas karhutla sebar 20 ton garam modifikasi cuaca

Pewarta : Dewanto Samodro