BPBD Riau sudah 26 kali modifikasi cuaca untuk padamkan Karhutla

id bpbd riau,karhutla dumai,bpbd dumai,karhutla riau,karhutla 2019,hujan buatan ,berita hari ini,jumlah titik panas terbaru,berita riau terkini,berita ri

BPBD Riau sudah 26 kali modifikasi cuaca untuk padamkan Karhutla

Arsip foto. Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo (tengah) memeriksa kesiapan Pesawat Cassa 212 TNI AU yang digunakan untuk teknologi modifikasi cuaca penanggulangan kebakaran hutan dan lahan (Karhutla), di Lanud Roesmin Nurjadin, Pekanbaru, Riau, Senin (4/3/2019). Operasi modifikasi cuaca menggunakan menggunakan teknologi dari Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) yang sudah menyiapkan 17 ton garam untuk menyemai awan guna menghasilkan hujan buatan untuk membantu proses pemadaman Karhutla di Riau. (ANTARA FOTO/FB Anggoro)

Dumai, Riau (ANTARA) - Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Riau Edwar Sanger menyebut upaya modifikasi cuaca atau hujan buatan untuk pemadaman kebakaran hutan dan lahan (Karhutla), dengan 26 kali dilakukan dengan menebarkan 20.400 kilogram garam dari pesawat Cassa212 TNI AU.

"Sudah 26 kali modifikasi cuaca dengan 20.400 kilo garam disemai gunakan pesawat, namun tim kesulitan memadamkan api karena kendala air dan lokasi sulit dijangkau," kata Edward Sanger kepada pers saat meninjau karhutla di Dumai, Rabu.

Namun, ia mengatakan pemadaman kebakaran di lahan gambut masih sulit dilakukan dikarenakan suhu panas terus meningkat hingga 34 derajat Celsius, ditambah keterbatasan air dan lokasi sulit dijangkau. serta minimnya peralatan seperti mesin penyemprot air.

Baca juga: BPPT siapkan 17 ton garam untuk hujan buatan tanggulangi Karhutla Riau

Menurutnya, kejadian karhutla yang terus meluas disebabkan badai tropis terjadi di Samudera Hindia, sehingga uap pertumbuhan awan terserap dan tidak terjadi hujan.

Upaya pemadaman api juga dilakukan dengan operasi "water bombing" atau bom air menggunakan helikopter dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutalan, dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).

"Dua helikopter saat ini kita persiapkan di Bandara Pinang Kampai Dumai untuk melakukan operasi bom air di lokasi kebakaran hutan," sebutnya.

Edwar mengaku sebelum mendarat di Bandara Pinang Kampai, sempat meninjau lokasi karhutla lewat udara yang tersebar di beberapa kecamatan, seperti di Kecamatan Medang Kampai, Sungai Sembilan dan Dumai Barat.

"Pantauan dari udara, di dumai terdapat 13 titik api," ujarnya.

Baca juga: Jerebu selimuti Dumai, BPBD: 7 titik baru Karhutla seluas 32,5 hektare

BPBD Dumai pada Selasa (19/3) melaporkan terjadi kemunculan tujuh titik api baru kebakaran hutan dengan luas terbakar mencapai 32,5 hektare, dan Tim Karhutla Dumai terus berupaya pemadaman dan pendinginan.

"Penambahan 32,5 hektare, maka jumlah total luas areal terbakar yang lama 136,25 hektare, kini menjadi 168,75 hektare," kata Afrilagan, Rabu.

Kawasan hutan yang baru terbakar ini, yaitu, Jalan Atan Jalaluddin Kelurahan Teluk Makmur 2 hektare, Jalan Parit Ibrahim 5 hektare dan Jalan Parit Masjid 3 hektare dan Jalan Pelajar di Kelurahan Guntung 5 hektare.

Kemudian, Jalan Siliwangi atau Arifin Ahmad Kelurahan Tanjung Palas 2 hektare, Jalan Parit Saru (Simpang T) RT 08 Kelurahan Bangsal Aceh 15 hektare dan Jalan Budi Arif Kelurahan Mekar Sari setengah hektare.

"Upaya pemadaman dan pendinginan juga dilakukan di dua lokasi titik lama kebakaran hutan, yaitu di Jalan Tuanku Tambusai Perum Dumai Baru seluas setengah hektare dan Jalan Datuk Madan Kelurahan Tanjung Palas 1 hektare," sebutnya.

Baca juga: Luas Karhutla Riau lebih 2.000 hektare

Baca juga: Riau "ekspor" asap Karhutla ke Sumatera Utara