Pekanbaru (ANTARA) - Sejumlah orangtua di Kota Pekanbaru, mulai stres karena anak-anak mereka sudah kelamaan libur sekolah akibat kabut asap yang melanda wilayah setempat.
"Sudah dua pekan ini anak-anak libur, mereka mulai bosan di rumah, jadi mencuri-curi untuk bermain di luar padahal udara tidak sehat," kata Yanti di Pekanbaru, Rabu.
Yanti menjelaskan, karena libur sekolah ia tidak bisa mengawal aktifitas anaknya saat ditinggal bekerja. Walau awalnya sudah dilarang bermain ke luar rumah, yang namanya anak-anak tetap saja melanggar jika tidak ada yang melihat.
"Kalau mereka bersekolah jelas ada guru yang akan memantau hingga usai jam belajar, jika libur di rumah sementara orangtuanya tidak libur (bekerja) mereka sulit diawasi, sebab tidak ada yang menjaga dan ditinggal di rumah," tutur Yanti.
Hal yang sama diakui Enti ibu muda di Rumbai, dua anak cowoknya harus dibujuk boleh bermain game di hand phone agar patuh berdiam di dalam rumah saat ditinggal bekerja kedua orangtua.
"Stres kalau libur kelamaan, kerjanya main game aja, jadi bertambah biaya beli paket bulan ini," keluhnya.
Selain itu mereka juga jadi ketinggalan pelajaran, walau ada Pekerjaan Rumah (PR) diberikan guru selama libur. Itu tidak juga efektif untuk membuat mereka betah. Apalagi tidak semua orangtua murid mampu mengajarkan sistem dan metode pelajaran kini.
Lain lagi dengan Lidia (50) ibu dengan satu putri ini stres karena anaknya harus bergantian libur, karena memanfaatkan keterbatasan ruang belajar yang menggunakan pendingin udara (AC).
"Anak saya kini sudah kelas III, sebentar lagi akan ujian, sekolahnya menggilir jadwal masuk, sehari libur sehari masuk. Ini merepotkan karena harus menjaga dan menjemput di sela-sela waktu bekerja," imbuhnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Kota Pekanbaru, Abdul Jamal menyatakan libur sekolah karena kabut asap kembali diperpanjang hingga Kamis lusa atau tanggal (19/9).
"Menimbang dan melihat perkembangan kabut asap yang semakin parah dan belum kunjung membaik maka siswa PAUD/TK,SD dan SMP Negeri / swasta masih diperpanjang liburnya dua hari ke depan," kata Abdul Jama.
Selain perpanjangan libur, Abdul Jamal juga memesankan beberapa tugas guru yang harus tetap jalan selama libur, yakni memberikan tugas rumah kepada siswa.
"Para guru dan orang tua harus turut memantau progres belajar siswa di rumah dengan tugas terbimbing," tegasnya.
Menurut dia, kebijakan libur sekolah karena asap ini sewaktu-waktu akan berubah dan dievaluasi jika hujan lebat turun, dan membaiknya kualitas udara.
"Pengumuman ini bersifat tentatif , apabila cuaca membaik dan kabut asap menghilang maka akan diberikan pengumuman susulan. Mohon Kepsek meneruskan hingga ke pada orangtua murid," pungkasnya.
Baca juga: Karhutla Riau - Ini pesan unik korban asap Rimbo Panjang
Baca juga: Satgas Karhutla Riau belum butuh bantuan personel dari Jakarta
Baca juga: Karhutla Riau - (VIDEO) Demo mahasiswa di kantor gubernur dan Mapolda Riau rusuh