Pekanbaru (ANTARA) - Seorang terdakwa kasus perampokan dan pembunuhan kabur usai menjalani sidang di Pengadilan Negeri Pekanbaru, Provinsi Riau, Kamis petang.
Akibatnya, perbuatan terdakwa atas nama Hendra Syahputra (29) itu membuat heboh seluruh pengunjung Pengadilan Negeri Pekanbaru. Terlebih, polisi yang melakukan pengejaran sempat beberapa kali memuntahkan peluru ke udara sebagai tembakan peringatan.
Upaya pelarian Hendra terjadi sekitar pukul 16.00 WIB saat sejumlah tahanan mulai kembali ke ruang tahanan usai menjalani sidang.
Hendra merupakan pelaku pembunuhan terhadap Ayu Safitri (19). Dia kabur saat akan dibawa masuk ke dalam mobil tahanan untuk kembali ke Rutan Klas II B, Sialang Bungkuk, KecamatanTenayan Raya, Pekanbaru.
Hendra sempat berhenti beberapa saat ketika akan masuk ke mobil tahanan. Melihat ada kesempatan, dia lalu kabur ke luar arah Jalan Teratai, Pekanbaru.
Petugas kejaksaan dan kepolisian yang mengawal para terdakwa langsung mengejar dan berteriak meminta Hendra agar berhenti tapi tak dihiraukan. Polisi akhirnya melepaskan dua kali tembakan peringatan ke udara tapi tak dihiraukan
Hendra terus berlari mengarah Jalan Cempaka hingga polisi kembali melepaskan satu kali tembakan ke udara. Namun langkahnya terhenti ketika dia tersandung dan jatuh ke badan jalan. Warga yang melintas di lokasi memukul pelaku hingga akhirnya diamankan.
Kepala Seksi Pidana Umum Kejaksaan Negeri Pekanbaru, Robbi Harianto, mengatakan, saat kabur Hendra sudah diborgol. "Ada pengawalan dari kejaksaan dan kepolisian. Petugas cekatan dan menangkap pelaku," kata Robbi.
Saat ini, Hendra telah dibawa kembali ke sel tahanan.
Hendra sendiri diketahui melakukan pembunuhan terhadap Ayu Safitri. Mayat korban ditemukan akhir Januari 2019 lalu, di kawasan kebun sawit di Jalan Padat Karya, Kelurahan Tebing Tinggi Okura, Kecamatan Rumbai Pesisir.
Dari hasil penyelidikan, polisi menangkap Hendra di Jalan Lintas Sumatera, Kelurahan Pagar Agung, Kabupaten Lahat, Sumatera Selatan. Ketika itu, pelaku sedang berada di dalam bus saat akan kabur ke Jakarta.
Pembunuhan ini dimulai pada pagi hari di tanggal 29 Januari 2019. Saat itu Hendra berkenalan dengan korban melalui akun Facebook. Pada hari yang sama korban baru diterima kerja sebagai asisten rumah tangga di Jalan Sigunggung tapi pelaku justru dengan sengaja menghalang-halangi korban untuk bekerja.
Hendra mengatakan kepada korban untuk tidak bekerja di tempat tersebut. Dia juga mengiming-imingi ada pekerjaan yang lebih baik untuk Ayu di daerah Jalan Pramuka, Rumbai. Terbujuk rayuan, malamnya Hendra menjemput korban di Sigunggung dan pergi ke Rumbai.
Saat itu melintas Jalan Yos Sudarso, Ayu pun merasa lapar dan meminta Hendra untuk makan. Awalnya Ayu meminta makan di KFC karena tidak ada uang keduanya makan di warung makan biasa. "Tersangka waktu itu merasa tersinggung dengan Ayu. Ia menganggap kata-kata yang dilontarkannya kasar," ujar Ardinal.
Setelah keduanya selesai makan, Hendra membawa Ayu ke Jalan Pramuka dan terus ke dalam dekat kawasan perkebunan sawit. Curiga dengan gelagat tersangka, Ayu pun mulai berontak dan minta keluar dari daerah tersebut.
Sakit hati, mendapatkan perlawanan, pelaku mulai kasar dan akhirnya memiting korban hingga tidak sadarkan diri kemudian meninggal dunia. Selanjutnya pelaku menjarah harta benda korban
Saat ini, persidangan terhadap Hendra sudah masuk tahap penuntutan oleh Jaksa Penuntut Umum, Edi Junaidi. "Rencananya hari ini sidang pembacaan tuntutannya tapi belum selesai hingga sidang ditunda," jelas Robbi.
Hendra dijerat dengan Pasal 339 KUHPidana Jo Pasal 65 ayat (2) dengan ancaman hukuman mati.
Berita Lainnya
Pria ini nekad selundupkan sabu ke terdakwa di Pengadilan Negeri Pekanbaru
10 September 2024 23:10 WIB
45 terdakwa perkara narkotika di Riau dituntut hukuman mati
22 July 2024 16:23 WIB
Kurir 64 kg sabu ajukan banding usai divonis mati
27 June 2024 19:37 WIB
Terdakwa korupsi pembangunan Hotel Kuansing divonis 12 tahun penjara, tak menutup ada tersangka lain
14 June 2024 12:25 WIB
Dua terdakwa dugaan korupsi di PT BSP dituntut 8,5 tahun penjara
22 May 2024 14:19 WIB
Hakim vonis bersalah terdakwa perusuh aset perusahaan negara di Kampar
29 March 2024 17:59 WIB
Terdakwa sindikat penyelundupan orang di Dumai bacakan pledoi
20 February 2024 21:13 WIB
Sedang bersidang, terdakwa di PN Siak dititipkan sabu dalam makanan ringan
25 January 2024 20:02 WIB