Pekanbaru (ANTARA) - Majelis hakim pada Pengadilan Negeri Pekanbaru memvonis dua terdakwa pengedar narkotika jenis sabu sebanyak 20 kilogram di Kota Pekanbaru dengan hukuman mati, Rabu.
Adapun para terdakwa itu adalah Tommi dan Wikerson. Hukuman ini sesuai dengan tuntunan yang diajukan Jaksa Penuntut Umum (JPU) sebelumnya.
Putusan dibacakan majelis hakim yang diketuai Jhonson Prancis. Dalam amar putusannya, hakim sepakat dengan JPU dalam penerapan pasal terhadap kedua terdakwa, yakni terbukti bersalah melakukan tindak pidana sebagaimana tertuang dalam Pasal 114 ayat (2) Jo Pasal 132 ayat (1) Undang-undang (UU) RI Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika.
"Vonis pidana mati. Sesuai dengan tuntutan kita," ujar Kepala Seksi (Kasi) Pidana Umum (Pidum) M Arief Yunandi Kejari Pekanbaru
Terhadap putusan itu, kata M Arief, para terdakwa menolaknya dengan menyatakan banding.
"Kalau mereka banding, kita juga banding," ungkapnya.
Diketahui, penanganan perkara terhadap dua pria itu bermula pada Rabu (3/4) sekitar pukul 11.43 WIB. Saat itu Wikerson dihubungi oleh Tommi melalui aplikasi WhatsApp.
Tommi meminta Wikerson untuk mengambil sebuah mobil Toyota Innova hitam berpelat nomor BM 1045 LL yang telah diparkir di samping rumah seorang saksi bernama Suryadi alias Abeng. Mobil tersebut diduga menjadi sarana untuk pengangkutan sabu seberat 20 kilogram, yang diinisialkan dengan kode “TV 20”.
Wikerson kemudian mengambil mobil tersebut dan mulai menerima arahan lebih lanjut dari kontak lainnya. Ia diminta untuk bertemu di Hotel Ratu Mayang Garden. Namun, atas instruksi Tommi, pertemuan dipindahkan ke depan Masjid Al-Mujahidin di Jalan Jendral, Kecamatan Payung Sekaki, Pekanbaru.
Saat pertemuan dijadwalkan, seorang pria yang mengendarai mobil Daihatsu Sigra merah dengan nomor polisi BM 1735 EI tiba di lokasi. Sesaat setelah kendaraan itu parkir di depan mobil yang dikendarai Wikerson, petugas kepolisian berpakaian preman langsung melakukan penangkapan.
Dalam penangkapan tersebut, polisi menemukan barang bukti yang sangat mengejutkan: 55 bungkus plastik berisi sabu dengan berat total 54.013,3 gram.
Berdasarkan hasil pemeriksaan laboratorium forensik yang dikeluarkan pada 2 Mei 2024, barang bukti berupa kristal putih tersebut dinyatakan positif mengandung metamfetamin, yang termasuk dalam golongan narkotika kelas 1 sesuai UU Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika. Penangkapan ini juga mengungkap keterlibatan pihak lain, termasuk seorang bernama Johari alias Jo, yang lebih dahulu
ditangkap polisi.
Baca juga: Dua kurir 20 kg sabu dan 30.000 ekstasi asal Riau disidang di Medan
Baca juga: Gagalkan peredaran 20 kg sabu, Kasatlantas Polresta Pekanbaru terima penghargaan
Berita Lainnya
Lapas Perempuan di Pekanbaru berupaya ubah prilaku puluhan WBP pencandu narkoba
28 November 2024 16:13 WIB
Polda Riau ungkap 171 kasus narkoba dalam sebulan
21 November 2024 11:23 WIB
Polisi amankan narkoba serta senjata api dari pria di Pekanbaru
19 November 2024 15:15 WIB
Pasutri di Pekanbaru nekat edarkan narkoba
19 November 2024 14:35 WIB
Puluhan tersangka diamankan Satresnarkoba Polresta Pekanbaru
05 November 2024 18:08 WIB
Polisi imbau warga jauhi narkoba hingga sampaikan pesan pilkada damai
04 November 2024 15:40 WIB
Puluhan muda mudi di Pekanbaru diamankan saat pesta narkoba
21 October 2024 20:54 WIB
Pria di Pekanbaru dibekuk lantaran simpang sabu di amplop
14 October 2024 10:17 WIB