Kasatpol PP Pekanbaru berseteru dengan perwira BNN Riau di tempat dugem
Pekanbaru (ANTARA) - Kepala Satuan Polisi Pamong Praja Kota Pekanbaru Agus Pramono terlibat adu mulut dengan salah seorang oknum perwira Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Riau Kombes Iwan Eka Putra di sebuah pusat hiburan malam Grand Dragon, Kota Pekanbaru, Jumat dinihari.
Perseteruan keduanya yang terekam video amatir kini viral. Agus Pramono yang merupakan pensiunan Angkatan Darat dengan pangkat terakhir Letkol Infanteri itu mengatakan pada saat kejadian dirinya tengah menggelar razia penertiban.
"Awalnya kami menggelar razia di sejumlah tempat termasuk di Grand Dragon. Nah, saat itu ada pria yang tiba-tiba datang sambil marah-marah, saya tidak tahu dia siapa awalnya,” kata Agus kepada wartawan di Pekanbaru, Jumat.
Agus menceritakan, awal keributan terjadi saat ia sedang berkoordinasi dengan pengelola Grand Dragon terkait surat izin di loby. Saat bersamaan, Kombes Iwan keluar dari lift dan menanyakan kegiatan penertiban.
"Kenapa terjadi keributan itu, dikarenakan dia nanya. Saya sedang koordinasi dengan pengelola tentang surat-surat (izin) Grand Dragon. Dia keluar dari lift menyampaikan, ada apa penertiban-penertiban," ujarnya.
"Kan gak apa-apa kita lakukan penertiban, kata saya. Kamu siapa, loh saya Satpol PP. Ngapain kalian penertiban-penertiban kata dia," ucap Agus mengulang percakapan mereka kepada Wartawan.
Agus menyebut tidak bisa terima perlakuan Kombes Iwan yang seolah mengganggu Satpol PP melakukan tugas. Harusnya, kata Agus, Kombes Iwan berada di pihak yang sama dalam penegakan peraturan.
"Saya tidak terima dengan perlakuan orang seperti itu. Harusnya BNN dia beserta saya. Suatu saat mungkin bisa saja koordinasi dengan BNN melakukan penertiban. Tapi malam ini sangat tidak terpuji ya dari Kombes Iwan Eka Putra," ujarnya.
Agus pun berpikiran akan segera melaporkan insiden tersebut ke Kepala BNN Riau dan Kapolda Riau. Dia mengatakan perbuatan perwira menengah itu tidak pantas, terlebih Agus mengaku Eka sempat mengancam akan menembaknya.
Dalam rekaman video yang direkam beberapa Wartawan, Kombes Iwan diduga melontarkan ancaman ingin menembak Kepala Satpol PP. Tampak dalam rekaman itu, tangan Kombes Iwan ditahan beberapa satpam Grand Dragon.
"Menghalangi penertiban. Dan berkata ingin menembak saya. Saya tidak suka itu. Dia mengatakan kata-kata kotor," kata Agus.
Kombes Eka yang dihubungi terpisah mengakui bahwa dirinya memang terlibat perseteruan dengan Agus. Namun, dia berdalih ke Grand Dragon bukan dalam rangka hiburan karaoke.
“Awalnya, saya dari atas, turun lewat lift. Kemudian mau keluar, terus saya ditanya siapa dan mau dibawa. Saya tanya kenapa saya mau dibawa, dalam rangka apa. Karena saat itu saya juga sedang bertugas, mau menangkap orang yang akan transaksi narkoba di depan pintu Dragon,” ujarnya.
Saat ditanya kenapa Iwan tidak pergi menghindari Satpol PP, Iwan menjawab dirinya mau dibawa dan tidak bersedia. Sebab, kata Iwan, dia sedang mengatur siasat untuk menangkap seseorang yang disinyalir akan transaksi narkoba di Dragon.
“Jadi kami dapat informasi akan ada transaksi narkoba di depan pintu masuk Dragon, lalu saya atur anggota untuk berpencar di tempat-tempat yang memungkinkan jika pelaku kabur. Pas keluar lift, saya dihentikan (Satpol PP), ditanya ngapain di sini. Tidak mungkin saya jawab lagi penyelidikan, namanya juga undercover,” ujarnya.
Iwan juga menyebutkan saat ini persoalan dia dengan Agus sudah selesai dan tidak ada masalah. “Sudah, sudah selesai, hanya salah paham saja,” katanya.
Baca juga: Viral penangkapan narkoba, BNNP Riau sita 8 kg sabu
Baca juga: Ada penyelundupan sabu 20 Kg di Pelabuhan Merak
Perseteruan keduanya yang terekam video amatir kini viral. Agus Pramono yang merupakan pensiunan Angkatan Darat dengan pangkat terakhir Letkol Infanteri itu mengatakan pada saat kejadian dirinya tengah menggelar razia penertiban.
"Awalnya kami menggelar razia di sejumlah tempat termasuk di Grand Dragon. Nah, saat itu ada pria yang tiba-tiba datang sambil marah-marah, saya tidak tahu dia siapa awalnya,” kata Agus kepada wartawan di Pekanbaru, Jumat.
Agus menceritakan, awal keributan terjadi saat ia sedang berkoordinasi dengan pengelola Grand Dragon terkait surat izin di loby. Saat bersamaan, Kombes Iwan keluar dari lift dan menanyakan kegiatan penertiban.
"Kenapa terjadi keributan itu, dikarenakan dia nanya. Saya sedang koordinasi dengan pengelola tentang surat-surat (izin) Grand Dragon. Dia keluar dari lift menyampaikan, ada apa penertiban-penertiban," ujarnya.
"Kan gak apa-apa kita lakukan penertiban, kata saya. Kamu siapa, loh saya Satpol PP. Ngapain kalian penertiban-penertiban kata dia," ucap Agus mengulang percakapan mereka kepada Wartawan.
Agus menyebut tidak bisa terima perlakuan Kombes Iwan yang seolah mengganggu Satpol PP melakukan tugas. Harusnya, kata Agus, Kombes Iwan berada di pihak yang sama dalam penegakan peraturan.
"Saya tidak terima dengan perlakuan orang seperti itu. Harusnya BNN dia beserta saya. Suatu saat mungkin bisa saja koordinasi dengan BNN melakukan penertiban. Tapi malam ini sangat tidak terpuji ya dari Kombes Iwan Eka Putra," ujarnya.
Agus pun berpikiran akan segera melaporkan insiden tersebut ke Kepala BNN Riau dan Kapolda Riau. Dia mengatakan perbuatan perwira menengah itu tidak pantas, terlebih Agus mengaku Eka sempat mengancam akan menembaknya.
Dalam rekaman video yang direkam beberapa Wartawan, Kombes Iwan diduga melontarkan ancaman ingin menembak Kepala Satpol PP. Tampak dalam rekaman itu, tangan Kombes Iwan ditahan beberapa satpam Grand Dragon.
"Menghalangi penertiban. Dan berkata ingin menembak saya. Saya tidak suka itu. Dia mengatakan kata-kata kotor," kata Agus.
Kombes Eka yang dihubungi terpisah mengakui bahwa dirinya memang terlibat perseteruan dengan Agus. Namun, dia berdalih ke Grand Dragon bukan dalam rangka hiburan karaoke.
“Awalnya, saya dari atas, turun lewat lift. Kemudian mau keluar, terus saya ditanya siapa dan mau dibawa. Saya tanya kenapa saya mau dibawa, dalam rangka apa. Karena saat itu saya juga sedang bertugas, mau menangkap orang yang akan transaksi narkoba di depan pintu Dragon,” ujarnya.
Saat ditanya kenapa Iwan tidak pergi menghindari Satpol PP, Iwan menjawab dirinya mau dibawa dan tidak bersedia. Sebab, kata Iwan, dia sedang mengatur siasat untuk menangkap seseorang yang disinyalir akan transaksi narkoba di Dragon.
“Jadi kami dapat informasi akan ada transaksi narkoba di depan pintu masuk Dragon, lalu saya atur anggota untuk berpencar di tempat-tempat yang memungkinkan jika pelaku kabur. Pas keluar lift, saya dihentikan (Satpol PP), ditanya ngapain di sini. Tidak mungkin saya jawab lagi penyelidikan, namanya juga undercover,” ujarnya.
Iwan juga menyebutkan saat ini persoalan dia dengan Agus sudah selesai dan tidak ada masalah. “Sudah, sudah selesai, hanya salah paham saja,” katanya.
Baca juga: Viral penangkapan narkoba, BNNP Riau sita 8 kg sabu
Baca juga: Ada penyelundupan sabu 20 Kg di Pelabuhan Merak