Pekanbaru (ANTARA) - Kebakaran hutan terus bermunculan di kawasan konservasi Taman Nasional Tesso Nilo di Kabupaten Pelalawan, Provinsi Riau, yang lokasinya tidak jauh dari lokasi penggembalaan gajah sumatera jinak dan luasnya kebakaran diperkirakan sudah mencapai ribuan hektare.
Kepala Balai Taman Nasional Tesso Nilo (TNTN)Halasan Tulus kepada Antara di Pekanbaru, Kamis malammengatakan kobaran api tiba-tiba muncul di dekat kamp Flying Squad pada sore hari setelah kunjungan Kapolda Riau Inspektur Jenderal Widodo Eko Prihastopo dan Wakil Komandan Satgas Karhutla Riau Edwar Sanger.
Padahal ketika kunjungan Kapolda tidak terlihat ada kebakaran di area Kamp Flying Squad, yang merupakan tempat penggembalaan delapan ekor gajah sumatera (elephas maximus sumatranus) jinak binaan WWF Indonesia.
“Pas Kapolda pulang sudah agak sore, terus tiba-tiba (api) muncul lagi. Kalau sudah begitu terpaksa kamikerja lagi (padamkan api),” kata Halasan.
Ia mengatakan kebakaran di TNTN kerap bermunculan secara tiba-tiba akibat dipicu angin kencang dan kondisi di lokasi itu sangat kering dan panas.
“Karena angin kencang, kering dan bahan bakarnya ada maka terjadi itu (api). Sebenarnya kita bisa handle tapi api tidak benar-benar padam,” ujarnya.
Kebakaran di dekat kamp Flying Squad binaan WWF tersebut menimbulkan asap pekat. Namun, Halasan mengatakan kondisi gajah sumatera (elephas maximus sumatranus) binaan dalam kondisi aman karena sudah dipindahkan menjauh dari kebakaran dan asap.
Ia menambahkan, kunjungan Kapolda Riau ke TNTN adalah untuk memeriksa kondisi gajah dan penanganan kebakaran di kawasan konservasi itu. Menurut Halasan, Kapolda Riau juga menyatakan komitmen untuk menyelidiki dugaan pembakaran kawasan TNTN.
“Beliau memerintahkan anggotanya untuk mengejar pelaku pembakar-pembakar itu,” kata Halasan.
Luas Kebakaran TNTN
Sementara itu, Humas WWF Program Riau Syamsidar mengatakan tim gabungan dari TNI, Polri, Brigade Pengendalian Karhutla TNTN dan Masyarakat Peduli Api (MPA) binaan WWF langsung berupaya memadamkan kebakaran yang tiba-tiba muncul di dekat kamp flying squad. Ia mengatakan api hingga laporan terakhir sekitar pukul 18.00 WIB, api masih berkobar.
Ia mengatakan luas kebakaran di area sekitar flying squad sudah mencapai ratusan hektare (ha).
“Kalau data minggu lalu sekitar 200 ha, mungkin sekitar segitu juga karena beberapa terulang lagi. Kalau untuk keseluruhan TNTN menurut perkiraan berdasarkan data menurut sistim informasi geografis sekitar 4.100 ha,” katanya.
TNTN adalah kawasan konservasi, yang salah satunya berfungsi sebagai habitat asli satwa endemik gajah sumatera (elephas maximus sumatranus). Awalnya, luas TN Tesso Nilo adalah 38.576 hektare (ha) berdasarkan Surat Keputusan Menhut No.255/Menhut-II/2004. Kemudian kawasan konservasi itu diperluas menjadi 83.068 ha dengan memasukkan areal hutan produksi terbatas yang berada di sisinya, berdasarkan SK No.663/Menhut-II/2009. Namun, kerusakan yang terjadi di kawasan itu akibat perambahan sudah sangat masif yang mengubah bentang alam hutan menjadi perkebunan kelapa sawit.
Sebelumnya, Satuan Reserse Kriminal Kepolisian Resor Pelalawan menangkap seorang tokoh masyarakat atau "Batin/Bathin" yang dijuluki sebagai "Batin Hitam Sungai Medang" atas dugaan melakukan perambahan lahan TNTN.
"Tersangka membuka lahan di TNTN seluas enam hektare untuk perkebunan karet," kata Kapolres Pelalawan AKBP Kaswandi Irwan dihubungi dari Pekanbaru, Rabu (14/8).
Ia mengatakan tersangka berinisial AA itu ditangkap setelah Polres Pelalawan mendapat informasi pembukaan lahan dengan cara membakar di kawasan konservasi itu dari Balai TNTN.
Video amatir yang memperlihatkan pekatnya asap akibat kebakaran yang tiba-tiba muncul di dekat kamp Flying Squad Taman Nasional Tesso Nilo, Kamis (22/8).
Baca juga: WWF sebut tersangka Bathin Hitam "pemain lama" perambahan Tesso Nilo, begini penjelasannya
Baca juga: Api dekati kamp Flying Squad, gajah sumatera di Tesso Nilo stres akibat Karhutla
Baca juga: Gawat, Karhutla meluas bergerak ke zona inti TN Tesso Nilo
Berita Lainnya
Cegah karhutla, RAPP tingkatkan kemampuan 52 Ranger 5 kabupaten di Riau
17 December 2024 11:59 WIB
Jaga suhu politik dan cegah karhutla, Polsek Kandis temui tokoh masyarakat
29 October 2024 11:43 WIB
BBMKG: Terpantau 28 titik panas di sejumlah wilayah Sumatera Utara
28 October 2024 17:01 WIB
72 titik panas terpantau Riau, asap karhutla mulai tercium
28 October 2024 14:18 WIB
Gunung Semeru alami erupsi lagi dengan letusan hingga 800 meter
28 October 2024 12:09 WIB
Pemerintah pastikan pengendalian kebakaran hutan dan lahan terutama wilayah prioritas
24 October 2024 17:01 WIB
Pemkab Siak gelar apel kesiapsiagaan antisipasi bencana alam banjir dan karhutla
17 October 2024 17:24 WIB
Mahasiswa baru di Unilak belajar tanggulangi karhutla dari PT Arara Abadi
09 October 2024 15:30 WIB