Pekanbaru (ANTARA) - Asapkebakaran hutan dan lahan atau Karhutlasangat pekat menyelimuti Kota Pekanbaru, Provinsi Riau, pada Sabtu pagi.
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Pekanbaru, Sabtu menyatakan polusi asap atau jerebut tidak hanya menurunkan jarak pandang, karena sudah sangat mencemari udara ke status tidak sehat.
Kondisi asap cenderung memburuk pada pagi ini, padahal pada Jumat (9/8) sore udara relatif bersih dan kualitas udara Pekanbaru membaik ke status sehat.
“Iya, ini kualitas udara sudah status tidak sehat,” kata Staf Analisis BMKG Stasiun Pekanbaru, Yudhistira Mawaddah.
Informasi konsentrasi partikulat (PM10) yang terkandung di udara kini sudah di status tidak sehat karena melebihi 150 mikrogram per meter kubik. Menurut dia, kualitas udara terus menurun sejak pukul 02.00 WIB Sabtu dini hari.
“Jam 8 pagi tadi PM10 di angka 160,” kata Yudhistira.
Ia mengatakan jarak pandang di Kota Pekanbaru turun hingga tersisa 2 kilometer akibat asap. Begitu juga di sejumlah daerah yang diselimuti asap seperti di Kota Dumai, Kabupaten Pelalawan dan Kota Rengat. Jarak pandang di Dumai terpantau 2 kilometer, Pelalawan 3 kilometer, dan Rengat 6 kilometer.
Asap pekat yang kini menyelimuti Pekanbaru berasal dari kebakaran di wilayah tenggara seperti Kabupaten Siak dan Pelalawan. Asap terbawa angin yang bertiup dari arah tenggara dan selatan.
Kondisi makin memburuk karena pada pagi hari angin cenderung pelan (calm) sehingga asap bertahan lama di Kota Pekanbaru. “Karena pagi hari udara cenderung agak basah sehingga jarak pandang lebih kabur, angin cenderung calm sehingga konsentrasi partikel-partikel di udara tetap disitu,” katanya.
Pantuan satelit terra aqua pada 06.00 WIB menunjukkan ada 71 titik panas di Riau yang jadi indikasi awal Karhutla. Daerah paling banyak di Kabupaten Siak dengan 24 titik. Kemudian di Kabupaten Pelalawan ada 16 titik, Bengkalis 13 titik, Rokan Hilir 7 titik, Indragiri Hilir 6 titik, Kepulauan Meranti 4 titik dan Indragiri Hulu ada satu titik.
Dari jumlah tersebut ada 51 yang terindikasi titik api. Lokasi titik api karhutla paling banyak masih di Kabupaten Siak dengan 22 titik. Kemudian di Pelalawan ada 11 titik, Bengkalis 6 titik, Indragiri Hilir 5 titik, Rokan Hilir 4 titik, dan Kepualaun Meranti ada tiga titik.
“Riau pada hari ini diprakirakan cerah berawan, hanya ada hujan ringan sekilas tapi masih di Riau bagian utara seperti di Rokan Hulu, Rokan Hilir dan Bengkalis, bukan di daerah yang banyak terdapat titik panas,” katanya.
Sementara itu, warga Kota Pekanbaru juga merasakan kondisi udara yang memburuk pada Sabtu pagi. Bau menyengat sisa kebakaran menyelimuti udara hingga masuk ke dalam rumah.
"Mulai jam 5 pagi, bau asap menyengat terasa sampai ke dalam rumah. Nafas saya jadi sesak karena ada riwayat asma," kata seorang warga Pekanbaru, Riana Handayani (37).
Baca juga: Udara Pekanbaru Jumat sore membaik dari polusi asap Karhutla, begini penjelasan BMKG
Baca juga: Penanganan karhutla jangan pakai pola lima lama
Berita Lainnya
604 anak di Pekanbaru terkena ISPA diduga dampak karhutla
11 October 2023 19:53 WIB
Mesin ISPU di Pekanbaru tak berfungsi di saat warga membutuhkan
11 October 2023 18:11 WIB
Pro kontra belajar daring saat bencana kabut asap di Pekanbaru
10 October 2023 8:40 WIB
SD-SMP masih masuk saat kabut asap melanda, orangtua di Pekanbaru khawatir
09 October 2023 21:26 WIB
Dihantui kabut asap, SMA di Riau mulai belajar daring
09 October 2023 11:14 WIB
Penerbangan di Bandara Pekanbaru sempat terganggu kabut asap
08 October 2023 16:53 WIB
Pekanbaru pertimbangkan libur sekolah apabila kabut asap memburuk
08 October 2023 6:35 WIB
Penderita gangguan pernafasan rentan terdampak kabut asap
03 October 2023 21:25 WIB