Pekanbaru (ANTARA) - Sejumlah ibu rumah tangga mulai mengeluhkan mahalnya sejumlah harga kebutuhan pokok di beberapa pasar Pekanbaru menjelang perayaan Idul Adha 1440 Hijriyah.
Misalkan cabai keriting kini diecer Rp70.000 per kilogram. Begitu juga dengan daging ayam potong Rp29.000 per kilogram dan sejumlah kebutuhablainnya.
"Harga cabai keriting bertahan mahal sejak lebaran kemarin, di kisaran Rp80.000 - Rp70.000 per kilogram," kata Rosa (38) ibu rumahtangga di Pekanbaru, Senin.
Rosa menjelaskan sebelum lebaran yakni saat puasa harga cabai paling tinggi hanya Rp40.000 per kilogram. Bahkan saat normal hanya Rp20.000 per kilogram.
"Saya heran harga cabai keriting tak turun-turun," ujarnya.
Hal yang sama diakui oleh Vien (34) warga Rumbai, selain cabai keriting, cabai rawit juga ikut naik mencapai Rp70.000 per kilogram. Mahalnya jenis bumbu dapur ini jelas membuat biaya belanja bertambah. Sementara penghasilan tetap.
Diakuinya bumbu dapur yang satu itu merupakan kebutuhan utama dalam membuat dan memasak lauk-pauk.
"Saya dan keluarga bisa menghabiskan 1/2 kg cabai keriting dalam sepekan untuk bumbu dapur," tutur Vien.
Ia terpaksa tetap membeli cabai, dengan menyikapi kebutuhan lain di kurangi.Karena sambungnya kalau masak tidak pakai cabai tidak ada rasanya.
"Makanya walau mahal cabai tetap dibeli, tidak bisa digantikan, kalau daging ayam mahal bisa diganti dengan ikan," imbuhnya.
Berdasarkan pantauan antara di sejumlah pasar tradisional Pekanbaru, seperti Cik Puan, Kodim dan Rumbai harga kebutuhan pokok yang mahal yakni cabai keriting jenis Bukittinggi diecer Rp 70.000 per kilogram. Cabai rawit sama Rp70.000 per kilogram, tomat Rp12.000 per kilogram, daging ayam potong Rp 29.000 per kilogram, kentang Rp12.000, dan telur Rp45.000 per papan (isi 30 butir). Daging ayam kampung Rp60.000 per kilogram.