Riau bantu masyarakat hadapi kenaikan harga sembako

id Pemerintah Provinsi Riau

Riau bantu masyarakat hadapi kenaikan harga sembako

Seorang petani beras Tas (67) sedang memasukkan 10 kg beras ke dalam karung di Hleler Ulang Sari, Kelurahan Parik Muko Air Kecamatan Lakina Lampasi 3 Nagari Payakumbuh, Provinsi Sumbar. (ANTARA/Frislidia)

Pekanbaru (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Riau berupaya membantu masyarakat menghadapi kenaikan harga sembako seperti beras, minyak goreng, cabai merah dan cabai hijau menjelang Ramadhan 2024 antara lain melalui operasi pasar murah di 64 lokasi.

"Pasar murah digelar pada beberapa tempat itu adalah untuk membantu warga menyediakan kebutuhan dapur mereka melalui subsidi per unit barang dengan total alokasi anggaran Rp1,3 miliar dari APBD Riau tahun 2024," kata Kepala Dinas Koperasi dan UKM (Disperindagko UKM) Provinsi Riau, M Taufiq OHkepada media di Pekanbaru, Sabtu.

Ia mengatakan dengan anggaran sebesar Rp1,3 miliar itu, subsidi yang diberikan masih sama dengan program tahun sebelumnya berkisar Rp1.000 hingga Rp2000 per kg bahan kebutuhan pokok cabai sedangkan subsidi untuk beras sebanyak Rp2.000/10 kg. Untuk bantuan minyak goreng, pihaknya bekerja sama dengan perusahaan sawit di daerah ini dengan menjual minyak goreng bersubsidi.

Ia mengatakan Pemerintah Provinsi Riau memberikan subsidi sekaligus dalam upaya menjaga ketersediaan pasokan bahan pangan dan keterjangkauan harga pangan masyarakat dalam menghadapi ramadandan Idul Fitri 2024.

"Saat ini kita bersama instansi terkait terus mematangkan berbagai persiapan agar operasional pasar murah bisa segera digelar," katanya.

Berdasarkan pantauan ANTARA, ketersediaan beras lokal asal Provinsi Sumatera Barat guna memenuhi kebutuhan pangan masyarakat datangdari luar Provinsi Riau dan ketersediaan beras lokal Riau jenis beras Panyalaijuga menambah pasokan.

Sudir (45) penyalur beras Panyalai Riau mengatakan harga jual pada tingkat pedagang beras mencapai Rp135.000/10 kg atau hanya mengalami kenaikan berkisar Rp5.000/10 kg tercatat harga tahun 2021 sebesar Rp120.000/kg, Rp125.000/kg harga tahun 2022, dan Rp130.000/kg harga pada tahun 2023.

"Tahun 2024 beras Panyalaidijual Rp135.000/kg kendati harga beras Panyalai lebih murah dibandingkan harga beras pasokan dari Provinsi Sumbar, namun kualitas bagus. Memang panen masih terbatas namun pasokan masih mencukupi karena peminat beras panyalai lebih rendah dibanding beras Sokan Solok, Kuriak Kusuik Bukittinggi, IR 42 dari Lubuk MinturunKota Padang dan lain lain," katanya.

Detria (55) warga Kota Pekanbaru mengeluhkan kenaikan harga beras di Riau kini terutama asal Sumatera Barat cukup tinggi mencapai Rp170 ribu hingga Rp185 ribu/10 kg. Beras jenis Anak Daro, Kuriak Kusuik, Sokan Solok Sumatera Barat dijual pedagang pengecer Rp18.000/kg hingga Rp18.500/kg. Beras Pesisir Selatan dan beras IR 42 Lubuk Minturumencapai Rp160.000/kg.

"Kenaikan harga beras di Pekanbaru sama saja dengan harga pembelian di sentra produksi beras di Kota Bukittinggi, Sumbar, masih Rp180.000/10 kg, padahal Sumbar adalah daerah pertanian penghasil komoditas non migas itu. Sudah beras mahal, harga cabai merah kini mencapai Rp80 ribu/kg itu. Cabai hijau Rp68.000 hingga Rp72.000/kg," kata warga asal Bukittinggi itu.

Ia berharap pemerintah bisa segera mengatasi kenaikan harga beras tersebut antara lain dengan memperluas areal pertanian padi di Riau sehingga masyarakat tidak perlu lagi bergantung pada pasokan beras provinsi tetangga.