Pekanbaru (ANTARA) - Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan (Kanwil DJPb) Provinsi Riau Heni Kartikawati mengatakan penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) di Riau mencapai Rp9,76 triliun sepanjang tahun 2024 untuk 119.749 debitur.
"KUR merupakan program pembiayaan modal kerja dan investasi yang diberikan pemerintah kepada usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) guna mendukung produktivitas usaha mereka," kata Heni, di Pekanbaru, Kamis.
Menurut Heni, program KUR ini dimaksudkan untuk meningkatkan akses pembiayaan kepada UMKM dan memperkuat kemampuan permodalan usaha yang disalurkan melalui lembaga keuangan bank pemerintah, bank umum swasta, bank pembangunan daerah, perusahaan pembiayaan, dan koperasi simpan pinjam.
Sejumlah sektor yang dibiayai melalui program KUR ini, katanya menyebutkan, adalah sektor pertanian, perikanan, industri pengolahan, perdagangan, jasa-jasa, pembiayaan calon TKI dan pembiayaan calon pekerja magang dengan penyaluran KUR yang bervariasi.
"Besaran KUR yang disalurkan sepanjang tahun 2024 rata-rata turun 0,88 persen (yearon year/yoy) menjadi Rp81,53 juta. Realisasi pada Desember 2024 adalah Rp430,21 miliar untuk 5.795 debitur atau turun 42,41 persen dibandingkan November 2024 karena terjadi penurunan plafon," katanya pula.
Sedangkan daerah terbanyak mendapatkan KUR adalah Kabupaten Kampar Rp1,41 triliun, dengan rata-rata pinjaman tertinggi adalah untuk Kabupaten Rokan Hulu sebesar Rp101,17 juta.
Ia melaporkan juga bahwa penyaluran KUR sampai dengan Desember 2024 adalah sebesar Rp9,76 triliun atau tumbuh kepada 119.794 debitur dengan pertumbuhan mencapai 10,65 persen (yoy).
"KUR adalah program pembiayaan/kredit bersubsidi pemerintah dengan bunga rendah yang 100 persen bersumber dari bank/lembaga keuangan bukan bank penyalur KUR dan disalurkan dalam bentuk dana keperluan modal kerja serta investasi," katanya.
Selain KUR, pemerintah juga menyalurkan kredit ultra mikro (UMi) di Riau tercatat sampai Desember 2024 adalah sebesar Rp278,09 miliar kepada 46.957 debitur. Penyaluran ini naik 9,05 persen (yoy).
Sedangkan jumlah debitur turun 5,81 persen (yoy). Rata-rata penyaluran naik 15,77 persen (yoy) menjadi Rp5,92 juta/debitur. Sementara untuk sepanjang Desember 2024, penyaluran UMi tercatat sebesar Rp2,13 miliar kepada 333 debitur.
"Penyaluran UMi paling banyak terdapat di Kabupaten Kampar Rp43,09 miliar, sedangkan rata-rata penyaluran tertinggi berada di Kabupaten Rokan Hulu Rp6,54 juta/debitur.