Pekanbaru (ANTARA) - Prajurit TNI yang tergabung dalam satuan tugas TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke-105 di wilayah Komando Distrik 0313/KPR Kabupaten Kampar memperluas kegiatan patroli rutin kebakaran hutan dan lahan hingga perbatasan kawasan Taman Nasional Tesso Nilo (TNTN) Kabupaten, Pelalawan.
"Patroli ini merupakan bentuk tanggungjawab kami serta perintah langsung dari Komandan Kodim 0313/KPR untuk benar-benar fokus pencegahan Karhutla di wilayah satuan masing-masing," kata Komandan Rayon Militer 04/Pangkalan Kuras Kapten Infanteri Kasmir dihubungi dari Pekanbaru, Sabtu.
Kasmir mengatakan sejumlah prajurit TNI terus digerakkan ke kawasan rawan kebakaran, termasuk salah satunya Desa Kesuma, Kecamatan Pangkalan Kuras, Pelalawan yang secara geografis terletak di sekitar Taman Nasional Tesso Nilo (TNTN).
Patroli dilakukan ke areal perkebunan masyarakat serta melakukan dialog langsung kepada warga tentang dampak dari kebakaran hutan dan lahan (Karhutla). Warga juga diberikan informasi ancaman hukum yang menjerat mereka jika masih berniat melakukan aksi pembakaran lahan.
Selain itu, Kasmir turut mengimbau kepada masyarakat agar lebih proaktif dalam mencegah terjadinya Karhutla. Termasuk diantaranya segera melaporkan jika menemukan titik api atau tidak perlu ragu jika mendapat informasi adanya oknum atau pihak tidak bertanggungjawab dengan sengaja membuka lahan dengan cara dibakar.
Selain di Pelalawan, kegiatan patroli dan sosialisasi pencegahan Karhutla juga dilakukan di sejumlah kecamatan di Kabupaten Kampar hingga wilayah Rokan Hulu. Sasaran sosialisasi para prajurit tersebut adalah petani, dengan fokus pada pemberian edukasi yang membangun.
Seperti yang dilakukan hari ini prajurit TNI serta Polri, Manggala Agni dan Masyarakat Peduli Api menggelar patroli terpadu di Desa Tanjung Belit z Kecamatan Kampar Kiri, Kabupaten Kampar.
"Patroli terpadu ini melibatkan TNI, Polri, Manggala Angni dan masyarakat peduli api sebagai upaya mendukung Program Riau Bebas Asap," kata Babinsa Koramil 05/ Kampar Kiri Pelda R M Tanjung.
Iamengatakan kemarau dan cuaca panas sedang melanda wilayah Kabupaten Rokan hulu dalam beberapa minggu terakhir. Situasi ini akan sangat rawan menimbulkan terjadinya peristiwa Karhutla.
Dandim 0313 /KPR Letkol Inf Aidil Amin beberapa waktu lalu juga telah mengerahkan seluruh personil jajarannya untuk berpatroli di wilayah masing-masing, guna mengantisipasi terjadinya kebakaran hutan dan lahan.
Hingga awal Juli 2019 ini, tercatat lebih dari 3.300 hektare lahan di Riau hangus terbakar. Kabupaten Bengkalis menjadi wilayah yang terluas mengalami Karhutla dengan luas mencapai 1.435 hektare.
Selain Bengkalis, kebakaran turut melanda wilayah Rohil dengan luas kebakaran mencapai 606,25 hektare. Selanjutnya Siak 366 hektare, Dumai 269,75 hektare dan Meranti 232,7 hektare. Kemudian, di Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil) 120 hektare, Pelalawan 95 hektare, Indragiri Hulu (Inhu) 71,5 hektare, Kampar 64,9 hektare dan Kuansing lima hektare.
Pemerintah Provinsi Riau telah mengaktifkan Satgas Karhutla setelah menetapkan status siaga darurat sejak 19 Februari hingga 31 Oktober 2019 mendatang.
Berita Lainnya
Cegah karhutla, RAPP tingkatkan kemampuan 52 Ranger 5 kabupaten di Riau
17 December 2024 11:59 WIB
Jaga suhu politik dan cegah karhutla, Polsek Kandis temui tokoh masyarakat
29 October 2024 11:43 WIB
BBMKG: Terpantau 28 titik panas di sejumlah wilayah Sumatera Utara
28 October 2024 17:01 WIB
72 titik panas terpantau Riau, asap karhutla mulai tercium
28 October 2024 14:18 WIB
Gunung Semeru alami erupsi lagi dengan letusan hingga 800 meter
28 October 2024 12:09 WIB
Pemerintah pastikan pengendalian kebakaran hutan dan lahan terutama wilayah prioritas
24 October 2024 17:01 WIB
Pemkab Siak gelar apel kesiapsiagaan antisipasi bencana alam banjir dan karhutla
17 October 2024 17:24 WIB
Mahasiswa baru di Unilak belajar tanggulangi karhutla dari PT Arara Abadi
09 October 2024 15:30 WIB