Dua hektare lahan gambut perbatasan Pekanbaru - Kampar terbakar

id Karhutla, gambut,manggala agni,karhutla riau,karhutla 2019,berita riau antara,berita riau terbaru

Dua hektare lahan gambut perbatasan Pekanbaru - Kampar terbakar

Petugas Kepolisian bersama Manggala Agni menyemprotkan air ke lahan gambut yang terbakar di Desa Parit Baru, Kampar, Riau, Kamis (11/07/2019). . ANTARA FOTO/Rony Muharrman/nz.

Pekanbaru (ANTARA) - Sedikitnya dua hektare lahan gambut yang berlokasi di perbatasan Pekanbaru, tepatnya di Rimbo Panjang, Kabupaten Kampar, Riau hangus terbakar dan hingga hari ini proses pemadaman masih terus berlangsung.

"Hari ini upaya pemadaman masih terus kita lakukan. Luas kebakaran sekitar dua hektare dengan jenis lahan terbakar gambut," kata Kepala Manggala Agni Daerah Operasi Pekanbaru, Edwin Putra kepada Antara di Pekanbaru, Jumat.

Edwin menjelaskan kebakaran yang diduga kuat akibat unsur kesengajaan tersebut terjadi sejak Kamis kemarin (11/7). Kebakaran itu mulai terpantau oleh tim patroli terpadu kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) yang langsung menindaklanjutinya dengan mengerahkan pasukan.

Sejumlah mesin pemadaman serta perangkat dikerahkan ke lokasi. Namun, upaya pemadaman tak serta-merta membuahkan hasil. Jenis lahan gambut yang kering serta semak belukar yang juga mengering membuat petugas Manggala Agni serta personel Satgas dan masyarakat harus berusaha keras.

"Apinya turun ke dalam gambut. Itu cukup menyulitkan untuk dikendalikan," tuturnya.

Rimbo Panjang sendiri diketahui merupakan wilayah pemukiman. Dalam beberapa tahun terakhir, cukup banyak kawasan pemukiman baru bermunculan di tempat itu, mengingat geografis lebih dekat ke Pekanbaru.

Meski begitu, Edwin mengatakan bahwa lokasi terbakar cukup aman karena jarak antara titik api dengan pemukiman warga terbilang jauh.

"Jarak kebakaran dan pemukiman sekitar tiga kilometer," ujarnya.

Pada 2015 lalu, gambut di Rimbo Panjang menjadi masalah besar bagi Kota Pekanbaru. Kala itu, ratusan hektare gambut di sana terbakar hebat hingga asap dampak kebakaran menyelimuti Kota Pekanbaru. Belakangan, Badan Restorasi Gambut (BRG) berupaya memulihkan gambut terbakar dan gambut rusak yang berpotensi terbakar.

Namun, setiap tahun tercatat kebakaran masih sering terjadi di wilayah itu meski luas kebakaran tidak terlalu mengkhawatirkan.

Hingga awal Juli 2019 ini, tercatat lebih dari 3.300 hektare lahan di Riau hangus terbakar. Kabupaten Bengkalis menjadi wilayah yang terluas mengalami Karhutla dengan luas mencapai 1.435 hektare.

Selain Bengkalis, kebakaran turut melanda wilayah Rohil dengan luas kebakaran mencapai 606,25 hektare. Selanjutnya Siak 366 hektare, Dumai 269,75 hektare dan Meranti 232,7 hektare. Kemudian, di Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil) 120 hektare, Pelalawan 95 hektare, Indragiri Hulu (Inhu) 71,5 hektare, Kampar 64,9 hektare dan Kuansing lima hektare.

Pemerintah Provinsi Riau telah mengaktifkan Satgas Karhutla setelah menetapkan status siaga darurat sejak 19 Februari hingga 31 Oktober 2019 mendatang.

Pewarta Anggi Romadhoni

Baca juga: Manggala Agni berusaha padamkan Karhutla di Kampar, begini kendalanya

Baca juga: Kisah Manggala Agni Menapak Sampai ke Batas Negeri