Industri sawit Riau masih ramah lingkungan

id kelapa sawit riau,sawit riau

Industri sawit Riau masih ramah lingkungan

Sejumlah delegasi dari negara-negara Uni Eropa (UE) memperhatikan tandan buah segar kelapa sawit saat kunjungan perwakilan negara-negara Uni Eropa di perkebunan sawit PTPN V di Kabupaten Kampar, Riau, Kamis (9/5/2019) ANTARA FOTO/FB Anggoro/hp.

Pekanbaru (ANTARA) - Kepala Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Provinsi RiauFerryErna Putra, mengatakan berdasarkan kunjungan Tim Delegasi Uni Eropah tahun 2018 ke Riau telah membuktikan bahwa industri sawit nasional khususnya Riau masih ramah lingkungan.

"Atas kunjungan mereka tersebut yang telah menepis sendiri kampanye negatif di luar negeri terkait industri sawit Indonesia tidak ramah lingkungan, faktanya mereka masih menemukan sungai yang mengalir bagus, flora dan fauna langka seperti burung enggang, monyet yang diisukan punah tersebut," kata Ferry di Pekanbaru, Kamis.

Menurut dia, selain menemukan lingkungan yang masih bagus di Riau, mereka juga melihat sendiri di lapangan kondisi kebun masyarakat dengan sampelnya pada sejumlah petani plasma PTPN V.

Artinya, Indonesia khususnya Riau sudah bebas "UE labelling" atau Riau pada tahun 2019 diharapkan juga bakal bebas dari kampanye negatif di luar negeri tersebut.

"Pada minggu kedua Ramadhan 2019, Tim delegasi Uni Eropa kembali melakukan penelitian yang sama ke Riau, kita berharap saat mereka kembali ke Eropa dan menulis lagi ke media internasional bahwa Riau bebas dari UE labelling itu," katanya.

Sebab saat mendampingi sendiri tim delegasi Uni Eropa itu, kata Ferry lagi, mereka masih tetap menemukan sungai dengan airnya yang mengalir baik, masih ada satwa langka yang terlindungi sepeti enggang, monyet dan satwa dilindungi lainnya.

Tanaman kelapa sawit saat ini tersebar di hampir seluruh provinsi di Indonesia. Provinsi Riau pada tahun 2014 dengan luas areal seluas 2,30 juta Ha merupakan provinsi yang mempunyai perkebunan kelapa sawit terluas disusul berturut-turut Provinsi Sumatera Utara seluas 1,39 juta Ha, Provinsi Kalimantan Tengah seluas 1,16 juta Ha dan Sumatera Selatan dengan luas 1,11 juta Ha serta provinsi-provinsi lainnya.