DPRD Riau minta proyek IPALD Pekanbaru jangan rugikan masyarakat

id proyek ipald pekanbaru,dprd riau,noviwaldy jusman,pedagang merugi,berita riau antara,berita riau terbaru

DPRD Riau minta proyek IPALD Pekanbaru jangan rugikan masyarakat

Lokasi proyek IPALD di Jl. Ahmad Dahlan, Kota Pekanbaru, Rabu (22/5/2019). (Antaranews/FB Anggoro)

Pekanbaru (ANTARA) - Legislator DPRD Riau meminta Dinas Perhubungan Kota Pekanbaru memberlakukan rekayasa lalu lintas di lokasi sekitar proyek Instalasi Pengolahan Limbah Domestik (IPALD) yang memakan hampir separoh badan jalan di sejumlah titik di Jalan Ahmad Dahlan selama dua bulan ini.

"Terkait proyek IPALD yang melalui Jalan Ahmad Dahlan memang sedikit mengganggu masyarakat, baik itu pedagang maupun pengendara yang melewati jalan tersebut. Saya minta Pemko Pekanbaru untuk melakukan rekayasa lalu lintas dengan baik sehingga tidak ada masyarakat yang dirugikan," ucap Anggota DPRD Riau Noviwaldy Jusman, Selasa.

Politisi Demokrat itu mengatakan keberadaan proyek tersebut berdampak pada protes puluhan pedagang di Jalan Ahmad Dahlan terkait omzet penjualan yang menurun drastis. Sehingga dia meminta agar dicarikan solusi cepat.

"Saya meminta ini agar direspon cepat. Apalagi ada pedagang yang mengeluhkan omzet menurun tajam ini yang harus dihindari, karena juga akan berpengaruh terhadap ekonomi Pekanbaru," ujar Mantan Wakil Ketua DPRD Riau itu.

Meski begitu Dedet, sapaannya, meminta masyarakat untuk bersabar menunggu rampungnya pembangunan proyek yang dikucurkan dari APBN tersebut. Kepada pihak kontraktor Dedet mengatakan agar memberikan kepastian kepada masyarakat terkait kapan proyek itu diselesaikan.

"Tapi saya minta masyarakat sabar, ini juga untuk kepentingan masyarakat. Kontraktor juga harus memberi penjelasan jika semisal ada kendala, dijelaskan apa kendalanya, dan segera mencarikan solusinya," ujar legislator dari daerah pemilihan Pekanbaruini.

Sebelumnya, puluhan pedagang terdampak proyek mengeluhkan omzet penjualan yang menurun, pedagang khawatir penyelesaian pengerjaan akan lebih lama dari target yang disosialisasikan oleh pemerintah.

Sementara itu, Kepala Balai Prasarama Permukiman Wilayah Riau saat dikonfirmasi Antara ke kantornya, belum memberi keterangan karena tidak berada di tempat.

Baca juga: Waduh, pedagang terdampak proyek IPALD Pekanbaru keluhkan omzet anjlok