Rudenim Pekanbaru minta cabut izin 1 tempat penampungan pengungsi. Ini sebabnya
Pekanbaru (ANTARA) - Pengungsi di Kota Pekanbaru mulai ditata untuk menghindari terjadi konflik terutama dengan masyarakat. Rumah Detensi Imigrasi (Rudenim) Kota Pekanbaru, Provinsi Riau, mengosongkan satu tempat penampungan pengungsi di daerah itu karena dinilai sudah tidak layak.
“Besok sudah dikosongkan semuanya, ada yang dipindahkan ke tempat penampungan yang lebih layak di Pekanbaru juga, dan ada yang dpindahkan ke Medan dan Batam,” kata Kepala Rudenim Pekanbaru, Junior Sigalingging kepada ANTARA di Pekanbaru, Senin (29/4).
Tempat penampungan yang dikosongkan berlokasi di Hotel Rina yang dinilai tidak layak karena berada di tengah kawasan pasar wisata Pasar Bawah. Menurut Junior, per tanggal 30 April ini lokasi tersebut juga sudah tidak dibantu secara finansial lagi oleh Organisasi Internasional Pengungsi (IOM), yang merupakan perwakilan dari lembaga PBB UNHCR.
Karena itu, ia meminta agar Wali Kota Pekanbaru untuk mengeluarkan surat untuk mencabut status tempat penampungan pengungsi terhadap Hotel Rina.
“Kalau tidak dicabut statusnya akan tetap jadi tempat penampungan, tapi ya buat apa lagi karena tidak dibiayai lagi oleh IOM,” ujarnya.
Baca juga: Tiga pengungsi Afghanistan di Pekanbaru ditangkap akibat perzinaan dengan WNI
Rudenim Pekanbaru mulai menata keberadaan pengungsi di Pekanbaru, Riau, agar tidak menimbulkan konflik dengan masyarakat. Selain mengosongkan Hotel Rina, Rudenim juga mengosongkan pengungsi dari tempat penampungan di Hotel Satria 2 dan 3 di Jl. Cik Ditiro, Pekanbaru. Pada penampungan di Hotel Satria karena terlalu padat, rawan terjadi gesekan sesama pengungsi dan pernah terjadi berupa kasus penikaman.
Proses pemindahan telah berlangsung pada hari Sabtu tanggal 27 April 2019. Pengungsi tersebut terdiri dari 56 orang warga negara Afghanistan dari Hotel Satria, kemudian 21 orang pengungsi dari Hotel Rina terdiri dari tujuh orang warga negara Irak, delapan warga Afghanistan, dan enam orang warga Palestina.
Mereka semua direlokasi ke tempat penampungan baru di Orchid Homestay, Pekanbaru.
“Pemindahan pengungsi dilaksanakan untuk mengurai permasalahan di Hotel Satria dan pengosongan Hotel Rina Pekanbaru karena telah dihentikan fasilitas oleh IOM,” ujarnya.
Dengan dilakukan pemindahan tersebut, maka jumlah deteni di bawah pengawasan Rudenim Pekanbaru ada 1.132 orang. Mereka terdiri dari 1.114 pengungsi yang difasilitas oleh IOM, sembilan pengungsi berstatus “final rejected person” yang masih difasilitasi oleh IOM, immigratoir ada tiga orang difasilitasi oleh Rudenim Pekanbaru, dan enam orang pengungsi mandiri yang tidak difasilitasi oleh IOM.
Baca juga: Mayoritas Pengungsi Afghanistan Hari Lahirnya 1 Januari, Rudenim Pekanbaru: Bukan Kebetulan
Baca juga: Penampungan pengungsi yang rawan konflik di Pekanbaru ditertibkan, beberapa akan ditutup
“Besok sudah dikosongkan semuanya, ada yang dipindahkan ke tempat penampungan yang lebih layak di Pekanbaru juga, dan ada yang dpindahkan ke Medan dan Batam,” kata Kepala Rudenim Pekanbaru, Junior Sigalingging kepada ANTARA di Pekanbaru, Senin (29/4).
Tempat penampungan yang dikosongkan berlokasi di Hotel Rina yang dinilai tidak layak karena berada di tengah kawasan pasar wisata Pasar Bawah. Menurut Junior, per tanggal 30 April ini lokasi tersebut juga sudah tidak dibantu secara finansial lagi oleh Organisasi Internasional Pengungsi (IOM), yang merupakan perwakilan dari lembaga PBB UNHCR.
Karena itu, ia meminta agar Wali Kota Pekanbaru untuk mengeluarkan surat untuk mencabut status tempat penampungan pengungsi terhadap Hotel Rina.
“Kalau tidak dicabut statusnya akan tetap jadi tempat penampungan, tapi ya buat apa lagi karena tidak dibiayai lagi oleh IOM,” ujarnya.
Baca juga: Tiga pengungsi Afghanistan di Pekanbaru ditangkap akibat perzinaan dengan WNI
Rudenim Pekanbaru mulai menata keberadaan pengungsi di Pekanbaru, Riau, agar tidak menimbulkan konflik dengan masyarakat. Selain mengosongkan Hotel Rina, Rudenim juga mengosongkan pengungsi dari tempat penampungan di Hotel Satria 2 dan 3 di Jl. Cik Ditiro, Pekanbaru. Pada penampungan di Hotel Satria karena terlalu padat, rawan terjadi gesekan sesama pengungsi dan pernah terjadi berupa kasus penikaman.
Proses pemindahan telah berlangsung pada hari Sabtu tanggal 27 April 2019. Pengungsi tersebut terdiri dari 56 orang warga negara Afghanistan dari Hotel Satria, kemudian 21 orang pengungsi dari Hotel Rina terdiri dari tujuh orang warga negara Irak, delapan warga Afghanistan, dan enam orang warga Palestina.
Mereka semua direlokasi ke tempat penampungan baru di Orchid Homestay, Pekanbaru.
“Pemindahan pengungsi dilaksanakan untuk mengurai permasalahan di Hotel Satria dan pengosongan Hotel Rina Pekanbaru karena telah dihentikan fasilitas oleh IOM,” ujarnya.
Dengan dilakukan pemindahan tersebut, maka jumlah deteni di bawah pengawasan Rudenim Pekanbaru ada 1.132 orang. Mereka terdiri dari 1.114 pengungsi yang difasilitas oleh IOM, sembilan pengungsi berstatus “final rejected person” yang masih difasilitasi oleh IOM, immigratoir ada tiga orang difasilitasi oleh Rudenim Pekanbaru, dan enam orang pengungsi mandiri yang tidak difasilitasi oleh IOM.
Baca juga: Mayoritas Pengungsi Afghanistan Hari Lahirnya 1 Januari, Rudenim Pekanbaru: Bukan Kebetulan
Baca juga: Penampungan pengungsi yang rawan konflik di Pekanbaru ditertibkan, beberapa akan ditutup