Jakarta (ANTARA) - Kementerian Perhubungan melakukan koordinasi dengan maskapai terkait harga tiket pesawat saat musim ramai Lebaran 2019, kata Sekretaris Jenderal Kementerian Perhubungan Djoko Sasono.
Usai membuka Rapat Koordinasi Penyelenggaraan Angkutan Laut Lebaran Tahun 2019 di Jakarta, Kamis, ia mengatakan bahwa Menteri Perhubungan sudah memanggil pihak maskapai terkait harga tiket selama masa Angkutan Lebaran 2019.
Baca juga: Libur Pemilu dan Paskah, penumpang Bandara Pekanbaru turun 35,35 persen
"Beliau sudah marathon, mungkin belum dilaporkan kepada kawan-kawan," katanya.
Dia menambahkan bahwa ke depan akan dilakukan lagi pertemuan untuk memformulasikan rumus terbaik agar harga tiket pesawat bisa dijangkau masyarakat.
Terkait tarif batas atas, Djoko belum memastikan bahwa pihaknya melarang maskapai untuk mematok harga paling tinggi. “Yang terbaik akan kami rumuskan. Saya tidak bisa berspekulasi. Pada intinya tarif batas atas tidak melanggar aturan,” katanya.
Prakiraan jumlah penumpang angkutan udara pada Lebaran 2019, yakni 5,78 juta orang atau naik 3,17 persen dari 5,6 juta orang pada 2018.
Namun, angka tersebut menurun dari Lebaran tahun-tahun sebelumnya di mana kenaikan penumpang angkutan udara menempati posisi tertinggi.
Pada Lebaran 2018, realisasi jumlah penumpang pesawat yaitu 6,3 juta orang atau meningkat 5,7 persen dari 5,9 juta orang.
Untuk Lebaran 2019, diperkirakan penumpang pesawat bergeser ke angkutan laut.
Berdasarkan data Kemenhub, pada Lebaran 2019 jumlah penumpang tertinggi yakni moda kereta mencapai 6,45 juta orang atau meningkat 3,41 persen dari 6,24 juta orang di 2018.
Baca juga: BPKN nilai kebijakan tarif bawah-atas penerbangan langgar hak konsumen
Baca juga: Terkait mahalnya tiket pesawat, Tol Trans Jawa diperkirakan bakal padat lebaran 2019
Pewarta: Juwita Trisna Rahayu