Begini strategi MNC Bank permudah mekanisme kredit untuk UKM Riau
Pekanbaru (ANTARA) - PT Bank MNC Internasional Tbk (MNC Bank) menerapkan strategi untuk memudahkan penyaluran kredit ke usaha kecil dan menengah (UKM) di Provinsi Riau dengan mempercepat mekanisme layanan sehingga proses kredit bisa selesai dalam waktu tujuh hari.
“Kami tawarkan dengan mekanisme lebih cepat. Kalau misalkan bank-bank lain butuh seminggu sampai 14 hari, kami percepat mekanismenya jadi tujuh hari,” kata Presiden Direktur MNC Bank, Mahdan, pada peresmian Kantor Cabang (KC) Pekanbaru, Kamis.
Turut hadir dalam peresmian kantor cabang baru tersebut antara lain Direktur MNC Bank Rita Montagna, Pimpinan Cabang MNC Pekanbaru Vivi Juliana, Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Riau Syahrul Baharisyah, perwakilan Otoriras Jasa Keuangan (OJK), dan nasabah bank tersebut.
Baca juga: BI: Gunakan Wakaf Sebagai Instrumen Pembangunan Riau
Mahdan menjelaskan kebijakan perusahaan untuk memindahkan kantor cabang Pekanbaru yang semula berlokasi di Jl. Tuanku Tambusai ke alamat baru di Jl. Jenderal Sudirman No.126 D diharapkan bisa meningkatkan peran bank bagi ekonomi Pekanbaru serta mendekatkan pelayanan bank sehingga nasabah lebih nyaman bertransaksi.
“Selain lokasi baru yang lebih strategis, kami harap langkah ini dapat meningkatkan peran serta MNC Bank dalam menunjang ekonomi Riau khususnya Kota Pekanbaru, disamping tentunya menjaga rentabilitas bank dalam menjalankan fungsi intermediasi yang seimbang,” kata Mahdan.
Mahdan mengungkapkan bahwa Riau memiliki berbagai potensi selain pertambangan dan pengolahan minyak bumi. Selain pesatnya potensi perkebunan serta industri penunjangnya seperti pengolahan dan perdagangan, Kota Pekanbaru juga didukung oleh potensi demografinya. Kota Pekanbaru, menurut catatan BPS Kota Pekanbaru, memiliki penduduk hampir mencapai 1,1 Juta jiwa pada 2017 dengan mayoritas penduduknya di rentang usia produktif 15-34 tahun.
Selain itu, Dinas Tenaga Kerja Kota Pekanbaru juga mencatatkan pertumbuhan UMK yang baik, dimana pada 2009 upah minimum masih di bawah Rp1 juta, pada 2017 sudah menembus Rp 2,5 juta. Kedua hal tersebut menunjukkan potensi yang menjanjikan untuk perkembangan MNC Bank di Pekanbaru.
Potensi Pekanbaru juga dapat terlihat dari pertumbuhan DPK di mana menurut Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Riau, pada 2014 tercatat DPK di Kota Pekanbaru sebanyak Rp35,1 miliar, pada 2017 berhasil menembus Rp40 triliun. Begitupun di sisi penyaluran kredit, dimana pada 2014 tercatat Rp28,8 miliar, pada 2017 berhasil mencapai Rp39,7 triliun.
“Kinerja MNC Bank pada 2018 cukup baik dengan laba operasional di akhir 2018 Rp80,19 miliar, perolehan dana pihak ketiga sampai dengan akhir tahun 2018 mencapai sekitar Rp8,47 triliun. Sementara dari sisi penyaluran kredit, hingga akhir tahun 2018 total kredit yang disalurkan mencapai sekitar Rp 7,51 triliun,” ujarnya.
Ia mengatakan kinerja di kantor cabang MNC Bank Pekanbaru masih bisa dikembangkan, tercatat dana pihak ketiga (DPK) kini baru sekitar Rp158 miliar dan penyaluran kredit Rp188 miliar. Dengan pemindahan kantor cabang Pekanbaru ke lokasi yang lebih strategis di pusat kota, lanjutnya, MNC Bank dapat memperluas jangkauan dan portofolio dari yang tadinya sejumlah 7.071 nasabah, yang mayoritas usahanya dari pengolahan dan perkebunan kelapa sawit serta perdagangan, dan 315 debitur yang mayoritas usahanya pengolahan kelapa sawit, kontraktor, dan perdagangan.
“Target di kantor cabang Pekanbaru bisa tambah 1.000 nasabah, dan debitur ingin tumbuh 100 debitur baru,” ujarnya.
Deputi Kepala Perwakilan BI Provinsi Riau, Syahrul Baharisyah, perputaran uang kartal atau tunai di Riau cukup besar karena masyarakat belum banyak menggunakan pembayaran secara nontunai atau digital. Peredaran uang tunai paling banyak di daerah perkebunan dan pesisir Riau.
Menurut dia, hal itu bisa jadi salah satu peluang bagi perbankan dalam meningkatkan jumlah nasabah.
“Semoga ada inovasi dari MNC Bank karena itu akan tergantung pada strategi yang digunakan sehingga potensi-potensi bisa dimanfaatkan maksimal untuk bisnis dan masyarakat yang jadi nasabah,” kata Syahrul.
Baca juga: Nilai perdagangan RI-Thailand naik 4 kali lipat setelah gunakan mata uang lokal
“Kami tawarkan dengan mekanisme lebih cepat. Kalau misalkan bank-bank lain butuh seminggu sampai 14 hari, kami percepat mekanismenya jadi tujuh hari,” kata Presiden Direktur MNC Bank, Mahdan, pada peresmian Kantor Cabang (KC) Pekanbaru, Kamis.
Turut hadir dalam peresmian kantor cabang baru tersebut antara lain Direktur MNC Bank Rita Montagna, Pimpinan Cabang MNC Pekanbaru Vivi Juliana, Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Riau Syahrul Baharisyah, perwakilan Otoriras Jasa Keuangan (OJK), dan nasabah bank tersebut.
Baca juga: BI: Gunakan Wakaf Sebagai Instrumen Pembangunan Riau
Mahdan menjelaskan kebijakan perusahaan untuk memindahkan kantor cabang Pekanbaru yang semula berlokasi di Jl. Tuanku Tambusai ke alamat baru di Jl. Jenderal Sudirman No.126 D diharapkan bisa meningkatkan peran bank bagi ekonomi Pekanbaru serta mendekatkan pelayanan bank sehingga nasabah lebih nyaman bertransaksi.
“Selain lokasi baru yang lebih strategis, kami harap langkah ini dapat meningkatkan peran serta MNC Bank dalam menunjang ekonomi Riau khususnya Kota Pekanbaru, disamping tentunya menjaga rentabilitas bank dalam menjalankan fungsi intermediasi yang seimbang,” kata Mahdan.
Mahdan mengungkapkan bahwa Riau memiliki berbagai potensi selain pertambangan dan pengolahan minyak bumi. Selain pesatnya potensi perkebunan serta industri penunjangnya seperti pengolahan dan perdagangan, Kota Pekanbaru juga didukung oleh potensi demografinya. Kota Pekanbaru, menurut catatan BPS Kota Pekanbaru, memiliki penduduk hampir mencapai 1,1 Juta jiwa pada 2017 dengan mayoritas penduduknya di rentang usia produktif 15-34 tahun.
Selain itu, Dinas Tenaga Kerja Kota Pekanbaru juga mencatatkan pertumbuhan UMK yang baik, dimana pada 2009 upah minimum masih di bawah Rp1 juta, pada 2017 sudah menembus Rp 2,5 juta. Kedua hal tersebut menunjukkan potensi yang menjanjikan untuk perkembangan MNC Bank di Pekanbaru.
Potensi Pekanbaru juga dapat terlihat dari pertumbuhan DPK di mana menurut Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Riau, pada 2014 tercatat DPK di Kota Pekanbaru sebanyak Rp35,1 miliar, pada 2017 berhasil menembus Rp40 triliun. Begitupun di sisi penyaluran kredit, dimana pada 2014 tercatat Rp28,8 miliar, pada 2017 berhasil mencapai Rp39,7 triliun.
“Kinerja MNC Bank pada 2018 cukup baik dengan laba operasional di akhir 2018 Rp80,19 miliar, perolehan dana pihak ketiga sampai dengan akhir tahun 2018 mencapai sekitar Rp8,47 triliun. Sementara dari sisi penyaluran kredit, hingga akhir tahun 2018 total kredit yang disalurkan mencapai sekitar Rp 7,51 triliun,” ujarnya.
Ia mengatakan kinerja di kantor cabang MNC Bank Pekanbaru masih bisa dikembangkan, tercatat dana pihak ketiga (DPK) kini baru sekitar Rp158 miliar dan penyaluran kredit Rp188 miliar. Dengan pemindahan kantor cabang Pekanbaru ke lokasi yang lebih strategis di pusat kota, lanjutnya, MNC Bank dapat memperluas jangkauan dan portofolio dari yang tadinya sejumlah 7.071 nasabah, yang mayoritas usahanya dari pengolahan dan perkebunan kelapa sawit serta perdagangan, dan 315 debitur yang mayoritas usahanya pengolahan kelapa sawit, kontraktor, dan perdagangan.
“Target di kantor cabang Pekanbaru bisa tambah 1.000 nasabah, dan debitur ingin tumbuh 100 debitur baru,” ujarnya.
Deputi Kepala Perwakilan BI Provinsi Riau, Syahrul Baharisyah, perputaran uang kartal atau tunai di Riau cukup besar karena masyarakat belum banyak menggunakan pembayaran secara nontunai atau digital. Peredaran uang tunai paling banyak di daerah perkebunan dan pesisir Riau.
Menurut dia, hal itu bisa jadi salah satu peluang bagi perbankan dalam meningkatkan jumlah nasabah.
“Semoga ada inovasi dari MNC Bank karena itu akan tergantung pada strategi yang digunakan sehingga potensi-potensi bisa dimanfaatkan maksimal untuk bisnis dan masyarakat yang jadi nasabah,” kata Syahrul.
Baca juga: Nilai perdagangan RI-Thailand naik 4 kali lipat setelah gunakan mata uang lokal