Pekanbaru (ANTARA) - Sebanyak 174 calon haji (Calhaj) Kota Dumai, saat ini sedangmenjalani rekam biometrikdi Kanwil Kemenag Riau sebagai prasyarat pembuatan visa jamaah haji.
"Sesuai ketentuan pemerintah Kerajaan Arab Saudi, semua Calhajdan umrah tahun 2019 wajib melakukan perekaman biometrik untuk mendapatkan visa," kata Humas Kanwil Kemenag Riau, Musdhalifah di Pekanbaru, Rabu (10/4).
Menurut dia, perekaman biometrik untuk calon jamaah haji tahun 2018 dilakukan di embarkasi setelah calon haji masuk asrama embarkasi.
Baca juga: 5.030 calon jamaah haji Riau akan berangkat tahun 2019
Ia menyebutkan, proses perekaman biometrik dilakukan sebelum visa terbit, dan calon haji tahun 2019 wajib melakukan perekaman di Kanwil Kemenag Riau.
"Perekaman biometrik sebenarnya untuk memudahkan jamaah. Dengan cara ini akan lebih memudahkan proses identifikasi jamaah karena fungsi biometrik adalah mengenali seseorang berdasarkan ciri-ciri fisik, karakter, dan perilakunya secara otomatis," katanya.
Perekaman biometrik, katanya lagi, sebenarnya tidak jauh berbeda dengan perekaman KTP elektronik dimana yang direkam yakni retina mata, sidik jari dan telapak tangan.
Menurut Kasi Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kemenag DumaiH. Zakaria,perekaman biometrik juga untuk memudahkan dan mempercepat proses imigrasi saat jamaah memasuki Arab Saudi.
"Saat tiba di Arab Saudi, jamaah tinggal pengecekan satu jari dan itu mempercepat proses imigrasi, tidak lagi melakukan perekaman sampai semua sidik jari seperti yang saya alami beberapa tahun lalu," katanya.
Ia menambahkan calon jamaah haji asal Kota Dumai, mendapat jadwal untuk perekaman biometrik pada Rabu (10/4), sehinggaSelasa (9/4) malam sebanyak 174 jamaah diangkutoleh dua bus, dan satu unit mobil dinas DPRD, dan beberapa jamaah menggunakan mobil pribadi berangkat dari Dumai menuju Pekanbaru untuk melakukan rekam biometrik di Kanwil Kementerian Agama Provinsi Riau.
Musdhalifah menambahkan, Pemerintah Arab Saudi menetapkan rekam biometrik sebagai prasyarat pembuatan visa jamaah haji. Proses rekam biometrik itu sudah dimulai sejak 19 Maret 2019 yang dipusatkan di Jl. Adisucipto Pekanbaru.
"Proses perekaman berbasis manifest daftar jamaah haji yang diterbitkan oleh Kanwil Kemenag Riau dan manifest itu diserahkan ke pihak VFS Tasheel untuk dilakukan input data," katanya.
Ia menjelaskan dalam biometrik ini, kita mesti mengusulkan nama jamaah dulu ke indohaj, VFS Tasheel, setelah kita menetapkan manifes nama, baru bisa mereka balas. Selanjutnya baru pihak VFS Tasheel membuat jadwal perekaman dan terkait hal ini sudah diberitahu ke Kemenag kabupaten dan kota.
Baca juga: 667 CJH Riau sudah lakukan rekam biometrik
Baca juga: Kemenang Riau Anggarkan Rp720 juta untuk tandai 2.757 tanah wakaf
Berita Lainnya
Kemenag minta seremonial pelepasan calon jamaah haji jangan terlalu lama, ada lansia
24 April 2024 10:52 WIB
Sebanyak 5.318 JCH Riau berangkat pada dua gelombang
21 April 2024 19:44 WIB
Kemenag Riau berupaya jaring 51.591 UMKM urus sertifikat halal
31 March 2024 9:30 WIB
Kemenag sebut moderasi beragama harus diimplementasikan semua lembaga
26 March 2024 15:08 WIB
Kemenag Riau imbau daerah prioritaskan kesehatan calon haji
24 March 2024 21:52 WIB
Kemenag sebut KUA bakal menjadi "hub" urusan agama, bukan hanya pernikahan
14 March 2024 16:03 WIB
Kemenag nyatakan sidang isbat sebagai forum bersama pengambilan keputusan
08 March 2024 10:01 WIB
Pemerintah wajibkan sertifikat halal produk usaha gratis 17 Oktober 2024
06 March 2024 8:27 WIB