Empat Gajah Sumatera Akan Direlokasi Dari Rohul

id empat gajah, sumatera akan, direlokasi dari rohul

Pekanbaru, 22/9 (ANTARA) - Kementerian Kehutanan (Kemenhut) kini tengah mengkaji pilihan relokasi empat gajah Sumatra liar dari Kabupaten Rokan Hulu (Rohul), Provinsi Riau, sebagai solusi konflik gajah dan manusia di daerah itu.

"Keputusan relokasi gajah harus dilakukan dengan seksama, diawali dengan identifikasi konflik di daerah itu," kata Direktur Perlindungan Hutan dan Konservasi Alam (PHKA) Kemenhut, Darori, usai pembukaan workshop Strategi Manajemen Konservasi Gajah Sumatra, di Pekanbaru, Rabu.

Pemerintah Kabupaten Rohul, melalui Dinas Perkebunan dan Kehutanan, telah melayangkan surat permohonan relokasi gajah liar dari kantong gajah Pemenuhan kepada Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau pada November 2009. Permohonan tersebut dikabarkan juga telah disampaikan ke Menteri Kehutanan pada Juli tahun ini.

Menurut Darori, rencana relokasi perlu dikaji dengan serius karena pihaknya tak akan merelokasi gajah dari kawasan konservasi. Apabila penyebab konflik adalah akibat ulah manusia yang merusak kawasan konservasi, lanjutnya, maka Kemenhut akan merehabilitasi kawasan tersebut dan mempertahankan gajah yang tersisa di tempat semula.

"Kalau kantong gajah itu ternyata adalah kawasan konservasi, maka tidak akan ada relokasi," ujarnya.

Selain itu, ia juga mengatakan relokasi gajah harus dilakukan dengan prosedur yang aman dan lokasi baru untuk gajah liar sudah ditetapkan dengan tepat. Hal itu agar tak terjadi lagi peristiwa relokasi 10 gajah liar oleh BBKSDA Riau dari Kawasan Suaka Margasatwa Balai Raja pada tahun 2007, yang salah prosedur dan seakan malah jadi ajang "penyiksaan" bagi mamalia besar itu.

"Iya, relokasi itu (Balai Raja) salah," katanya.

Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Riau Zulkifli Yusuf mengatakan, semua pemangku kebijakan harus menghasilkan solusi kongkrit untuk menyelesaikan konflik gajah dan manusia yang tak berkesudahan di Riau. Habitat gajah di Rohul telah porak-poranda dan hanya menyisakan satu kantong Pemenuhan dari sebelumnya ada empat kantong gajah di daerah itu.

"Tiga kantong gajah di Rohul telah hancur, seperti di daerah Kuntu, Siabu dan Rambah Hilir," katanya.

Sementara itu, warga mengatakan relokasi adalah pilihan terbaik untuk menyelamatkan gajah dan manusia.

"Kerugian sudah sedemikian besar, dan warga juga mulai tak tahan dengan keberadaan gajah yang terus merusak perkebunan," kata Sahrul Amri, petani dari Kepenuhan Hilir.

Menurut dia, kerusakan kebun akibat konflik dengan gajah sudah mencapai ratusan hektare, berupa kebun karet seluas 124 hektare dan kebun kelapa sawit sekitar 112 hektare. Bahkan, ia mengatakan ada sejumlah warga yang memasang jerat dan racun untuk membunuh gajah liar yang tersisa itu.

"Satu gajah jantan cacat di kakinya karena pernah terkena jerat," ujarnya.

Berdasarkan data Dinas Perkebunan dan Kehutanan Kabupaten Rohul, daerah kantong gajah Pemenuhan masuk dalam kawasan untuk perkebunan sawit. Di daerah itu hutan ada delapan perusahaan yang membuka perkebunan dan mengepung habitat gajah.