Ada pembangkit listrik tenaga sampah di Bekasi

id listrik sampah, listrik bantargebang, riau hari ini, berita pekanbaru

Ada pembangkit listrik tenaga sampah di Bekasi

Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi Mohamad Nasir (kiri) dan Menko Maritim Luhut Binsar Pandjaitan (tengah) dalam peresmian pilot project PLTSa Merah-Putih di Bantargebang, Bekasi, Senin (25/3/2019). (Kemenko Kemaritiman)

Bekasi (ANTARA) - Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa) Merah Putih Bantargebang, Bekasi, Jawa Barat yang merupakan hasil kerja sama antara Badan Pengkajian Dan Penerapan Teknologi (BPPT) dan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta siap beroperasi.

"Saat ini pembangkit masih dalam kondisicommissioning, yang tentunya masih ada beberapa komponen atau proses yang perlu disempurnakan oleh BPPT juga Pemerintah Provinsi DKI Jakarta agar PLTSa ini dapat berjalan dengan lancar," kata BPPTHammam Riza dalam acara peresmian proyek percontohan PLTSa Bantargebang di Bekasi Jawa Barat, Senin.

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi Mohamad Nasir dan Hammam Riza menekan tombol sirine untuk peresmian PLTSa Bantargebang.

Pembangunan proyek percontohan itu berlangsung dalam waktu cepat yakni satu tahun, sejakgroundbreakingpada 21 Maret 2018 sampai peresmian pada 25 Maret 2019.

Hamam menuturkan PLTSa yang dibangun dengan biaya Rp98 miliar itu akan dapat beroperasi total pada beberapa minggu ke depan.

"Dalam beberapa minggu ke depan ini akan sudahfully operational(beroperasi penuh) sehingga dapat dijadikan tempat untuk melaksanakan penelitian pengembangan dan juga seluruh aspek riset, inovasi dan teknologi dengan mengedepankan tingkat komponen dalam negeri," ujarnya.

Proyek percontohan PLTSa Merah putih dibangun dengan kapasitas pengolahan sampah mencapai 100 ton per hari, dan akan menghasilkan listrik sebagai bonus sebanyak 700 kilowatt per jam.

"Listrik yang dihasilkan dari PLTSa ini akan digunakan untuk keperluan internal PLTSa sendiri," tuturnya.