Jakarta (ANTARA) - Pesawat sewa ATR 72-600 milik maskapai Garuda Indonesia mengalami kerusakan “landing gear” serta dugaan pecah ban di Bandara I Gusti Ngurah Rai Denpasar, Bali saat akan tinggal landas menuju Wakatobi, Sulawesi Tenggara pada Jumat (22/3).
“Kami dapat info pesawat carter mau ke Wakatobi saat sedang persiapan ‘take off’, ada teknisi yang melihat adanya kerusakan ban, jadi ditarik lagi,” kata Vice President Corporate Secretary Garuda Indonesia Ikhsan Rosan kepada Antara di Jakarta, Jumat.
Baca juga: Garuda turunkan tarif tiket pesawat di seluruh penerbangan 20 persen
Iksan menjelaskan pesawat tersebut sudah dinyatakan laik jalan di apron dan sudah ada penumpang di dalamnya.
“Penumpang semuanya sudah naik, teknisi melihat perlu ada perbaikan di bagian ban, mungkin bannya atau apa mungkin kempes,” katanya.
Saat ini tengah dilakukan perbaikan, yakni penggantian ban dan penyebab rusaknya “landing gear” saat ini masih diselidiki.
Ikhsan menambahkan penumpang pesawat akan diterbangkan di Wakatobi pada Sabtu (23/3) pagi.
“Untuk asuransi bagi penumpang itu ada perjanjian dengan pihak penyewa,” katanya.
Baca juga: Sepanjang Januari, 730 Penerbangan Dibatalkan di Bandara Pekanbaru
Baca juga: Suami Dian Sastro Diperiksa KPK Terkait Dugaan Korupsi Proyek Pesawat Garuda
Berita Lainnya
Rinitis alergi tidak kunjung sembuh waspada penyakit penyerta atau multimorbiditas
25 April 2024 17:01 WIB
Seorang ibu di Zambia berhasil menyelamatkan balitanya dari serangan macan tutul
25 April 2024 16:41 WIB
Menhub Budi Karya siap fasilitasi investasi Jepang pada proyek TOD MRT Jakarta
25 April 2024 16:22 WIB
Wapres: Identifikasi faktor penghambat percepatan penurunan prevalensi stunting
25 April 2024 16:05 WIB
WhatsApp uji coba fitur baru telepon tanpa perlu simpan kontak
25 April 2024 15:55 WIB
Album baru Taylor Swift lewati 1 miliar streaming di platform Spotify
25 April 2024 15:41 WIB
Erick Thohir lanjutkan kerja sama dengan pelatih STY untuk timnas hingga 2027
25 April 2024 15:30 WIB
Mendag Zulkifli Hasan imbau masyarakat tak khawatir nilai rupiah karena devisa kuat
25 April 2024 15:20 WIB