Siak, Riau (ANTARA) - Bupati Siak Alfedri mengklaim proses pemugaran Istana Peraduan atau tempat istirahat Sultan Siak sudah sesuai dengan prosedur yang baik meski ada protes dari sejumlah kerabat keluarga kesultanan.
"Ini sudah sesuai dengan prosedur dan proses-proses yang baik. Dalam hal ini
sudah ditunjuk untuk melakukan pengawasan menurut undang-undang adalah Tim Ahli Cagar Budaya (TACB)," kata Alfedri di Siak, Kamis.
Dikatakannya bahwa untuk melakukan restorasi tentunya harus melibatkan TACB dan juga Balai Besar Pelestarian Cagar Budaya Sumatera Barat yang juga membawahi Riau. Mulai dari perencanaan dan teknis pelaksanaanyayang mengawal juga TACB.
Pihaknya sendiri mengaku juga ikut mengecek pengerjaan akan tetapi Alfedri mengatakan bukan sebagai orang yang memilki kapasitas untuk itu. Pasalnya untuk membentuk kembali baik warna dan materialnya haruslah sama dan memiliki cara tersendiri.
"Saya sudah menengok, tapi kapasitas saya tidak seperti TACB.Rapat evaluasi sudah dilakukan berkala, sudah berkali-kali rapat, ada TACB juga di situ," ungkapnya.
Akan tetapi, meskipun ada protes dari pihak kerabat kesultanan, pihaknya menyambut baik jika itu adalah dalam hal memberi masukan untuk penyempurnaan dan perbaikan. "Siapapunboleh memberi masukan jika itu untuk yang baik," katanya.
Sebelumnya viral di media sosial, pemugaran Istana Peraduan Siak material yang digunakannya dinilai tak sesuai. Hal ini diungkapkan akun Jufizal Joe Siak melalui laman Facebook-nya, Jumat (15/03) bahwa kayu yang digunakan itu sekelas kayu "kandang ayam".
Ketua TACB Restorasi Istana Perpaduan Siak, Temas menanggapi hal itu juga mengungkapkan, seluruh material yang digunakan untuk pemugaran sudah sesuai. Terkait materil kayu, tidak menggunakan yang baru karena tak ditemukan jenis kayu sesuai dengan dasar.
"Kecuali dua bangunan yang terletak di belakang istana peraduan. Kita gunakan kayu baru. Itu pun kayu keras sumatera dengan kekeringan 15 persen dan telah direndam dengan anti rayap," kata Temas.
Baca juga: Kenduri Apam didorong masuk Kalender Wisata Halal Siak
Kedua bangunan itu, lanjut Temas, sudah beberapa kali diubah. Misalnya pada atap. Dasarnya genteng dirombak ke seng. Dan saat ini diubah kembali ke genteng.
"Semua sudah diuji kelayakan. Kalau ada yang sebut struktur kayu bangunan diganti, itu tidak benar. Sebab masih kayu lama yang kita gunakan. Kayu-kayu lama itu kita amputasi, dan dilakukan penambalan dengan bahan kayu yang sama," ujarnya.
Baca juga: Luhut Pandjaitan kagum lihat Istana Siak, teringat Paris dan London
Berita Lainnya
Gubernur Riau, TACB dan RAPP tinjau pemugaran Istana Peraduan Siak
31 July 2019 13:15 WIB
Cegah karhutla, RAPP tingkatkan kemampuan 52 Ranger 5 kabupaten di Riau
17 December 2024 11:59 WIB
Sinergi DJP dan DJKN, edukasi lelang sukarela optimalkan penerimaan negara
10 December 2024 10:14 WIB
Karyawan RAPP dan APR berserta masyarakat peringati RGE Founder's Day 2024
09 December 2024 16:36 WIB
RAPP raih 4 penghargaan dalam wujudkan K3 dan "Zero HIV/AIDS" dari Pemprov Riau
21 November 2024 19:36 WIB
RAPP wujudkan harapan ratusan warga Kampung Rantau Panjang nikmati air bersih
27 September 2024 15:59 WIB
RAPP dampingi Rawang Kao menjadi Sentra Pisang Barangan secara berkelanjutan
18 September 2024 10:23 WIB
Rumah Batik Andalan berdayakan IRT di Pelalawan jadi pembatik handal
11 September 2024 14:38 WIB