Palembang (ANTARA) - Sebanyak delapan ekor gajah di kawasan hutan konservasi Sumber Daya Alam, Lahat, Sumatera Selatan terpaksa dievakuasi petugas untuk merespon semakin meruncingnya konflik lahan dengan sekelompok warga Dusun Padang Baru, Kecamatan Merapi Selatan.
Kepala Seksi BKSDA wilayah II Lahat, Martialis yang dihubungi Antara, Rabu, mengatakan delapan gajah sudah dievakuasi menggunakan truk pada Selasa (19/3), untuk dipindahkan ke kawasan hutan konservasi Padang Sugihan, jalur 21, Banyuasin.
Baca juga: Kabupaten Aceh Utara, wilayah konflik gajah-manusia tanpa korban
Sementara dua ekor gajah lainnya terpaksa ditinggal karena satu ekor gajah bernama Nensi, berusia sekitar 30 tahun, mengamuk saat akan dinaikkan ke dalam truk. Nensi diketahui baru sekali berpengalaman dievakuasi, yakni saat dipindahkan ke Lahat.
"Nensi tidak biasa dibawa naik truk. Dia ngamuk, sepertinya stress jadi terpaksa ditinggal," kata dia.
Lantaran itu, terpaksa seekor gajah lagi namanya Argo usia juga sekitar 30 ditinggalkan juga untuk menemani Nensi.
Ia mengatakan BKSDA terpaksa mengambil keputusan sulit mengevakuasi gajah-gajah ini karena konflik dengan sekelompok warga kian meruncing.
Warga yang diketahui merupakan warga dusun Padang Baru ini telah menanam bibit karet di kawasan konservasi. Dari cara penanamannya, dinilai lebih kepada ingin membatasi atau menandai lahan.
Kemudian petugas BKSDA melakukan pencabutan terhadap tanaman karet tersebut sehingga memicu konflik. Bahkan beberapa hari lalu sempat ada pengancaman dan pemukulan terhadap pawang gajah.
"Untuk kejadian ini kami sudah lapor polisi, dan pawang juga sudah divisum," kata dia.
Kemudian, pemicu lainnya adanya pemindahan gajah ini yakni sebanyak empat ekor gajah mendadak sakit.
"Gajah ini serentak mencret dan feses (kotoran) mengeluarkan darah. Kenapa serempak tapi sekarang feses gajah lagi dicek di laboratorium, wajar kami curiga karena gajah-gajah ini mendapat suplai daun pelepah dari sekitar kawasan konservasi," kata dia.
Dengan adanya konflik yang sudah terang-terangan tersebut membuat nyawa gajah-gajah ini semakin terancam. Apalagi wilayah jelajah gajah semakin berkurang dari 210 hektare yang ditetapkan pemerintah sebagai kawasan konservasi, praktis kini hanya tersisa 10-20 hektare yang terbilang aman untuk gajah.
"Padahal jelajah angon satu ekor gajah itu mencapai 50 hektare. Ini kami ada 10 ekor, jelas sudah kondusif lagi di sini," kata dia.
Baca juga: Tujuh gajah liar dihalau kembali ke hutan
Oleh karena itu, keputusan pemindahan gajah ini dinilai paling tepat untuk sementara ini, sembari BKSDA mencari cara agar kawasan konservasi di Lahat ini kembali kondusif.
Asal muasal berdirinya kawasan konservasi ini juga atas permintaan Pemkab Lahat karena dapat dijadikan pusat pelatihan gajah.
Kemudian beberapa gajah mulai dikirim ke lokasi tersebut sejak beberapa tahun lalu.
"Gajah-gajah ini umumnya berlatar belakang dari konflik lahan juga di daerah lain. Mereka dipindahkan di kawasan konservasi dengan maksud dapat terlindungi," ujar dia.
Ia mengatakan berdasarkan dokumen legal pemerintah, kawasan ini sebenarnya berada di Desa Ulak Pandan. Sementara Desa Padang Baru ini baru muncul belakangan hari karena sebelumnya hanya ada Desa Padang.
Baca juga: Tingginya konflik antara gajah dan manusia jadi dilema
Baca juga: BBKSDA Sebut Kondisi Alam Yang Tidak Kondusif Sebabkan Konflik Gajah-Manusia
Berita Lainnya
Menteri ESDM Bahlil sebut kenaikan PPN 12 persen tak pengaruhi harga BBM
19 December 2024 16:58 WIB
Prof Haedar Nashir terima anugerah Hamengku Buwono IX Award dari UGM
19 December 2024 16:35 WIB
NBA bersama NBPA hadirkan format baru untuk laga All-Star 2025
19 December 2024 16:16 WIB
PPN 12 persen, kebijakan paket stimulus dan dampak terhadap ekonomi
19 December 2024 15:53 WIB
Pertamina Patra Niaga siap lanjutkan program BBM Satu Harga di 2025
19 December 2024 15:47 WIB
BNPT-PBNU sepakat terus perkuat nilai Pancasila cegah ideologi radikalisme
19 December 2024 15:38 WIB
Maskapai Garuda Indonesia tambah pesawat dukung operasional di liburan
19 December 2024 15:19 WIB
Kemenekraf berkolaborasi untuk bantu promosikan produk kreatif
19 December 2024 14:52 WIB