Polisi Dumai Simulasi Pencoblosan Suara Penyandang Disabilitas
Dumai, Riau (Antaranews Riau) - Seorang penyandang disabilitas didampingi satu keluarga terlihat dibimbing menuju tempat pemungutan suara untuk mencoblos lima kertas suara Pemilihan Legislatif dan Presiden 2019, dan tanpa ada kendala bisa menyalurkan hak suara di TPS 001 itu.
Pemilih khusus ini dilayani dengan baik oleh seluruh petugas pemungutan suara, baik saat mendaftar, mencoblos, memasukkan kertas suara ke dalam kotak, mencelupkan jari ke tinta hingga keluar dari TPS.
Kegiatan pencoblosan kertas suara oleh penyandang disabilitas diperankan anggota polisi ini satu bagian dari simulasi atau peragaan pemungutan suara dan penghitungan suara Pemilu 2019, diselenggarakan Polres Dumai dan KPU setempat, Kamis.
Wakil Kapolres Dumai Komisaris Polisi Alex Shandy Siregar mengatakan, kegiatan simulasi ini untuk mengecek kesiapan penyelenggara, melihat riil pelaksanaan pemungutan suara, dan untuk memperhitungkan waktu satu pemilih mencoblos lima kertas suara Pemilu 2019.
"Simulasi ini juga untuk melihat potensi hambatan di tps, karena pemilih akan mencoblos lima surat suara, agar bisa diambil antisipasi atau ada penanganan cepat," kata Kompol Alex.
Dilanjutkan, simulasi dalam rangka Operasi Mantap Brata Muara Takus 2019 Kota Dumai ini diharap semua petugas terlibat untuk memahami tugas pokok menyelenggarakan pemungutan suara agar dapat berjalan lancar tanpa kendala berarti.
Selain itu, petugas juga harus mampu mengatasi dan mencarikan solusi kemungkinan adanya gangguan yang akan timbul pada saat pemungutan dan penghitungan suara, agar proses pemungutan dan penghitungan suara dapat berjalan dengan sukses aman dan tertib.
"Untuk pengamanan tps, polisi menerapkan pola penjagaan dengan melihat tingkat kerawanan, dan nanti juga dibantu petugas linmas dari pemerintah," sebutnya.
Sementara, Ketua KPU Dumai Darwis menyatakan, kegiatan simulasi dilakukan untuk memantapkan persiapan Pemilu pada April 2019 mendatang.
Menurutnya, ada banyak hal yang akan dipelajari dalam simulasi ini, di antaranya terkait estimasi waktu dibutuhkan untuk mencoblos lima lembar surat suara, yaitu surat suara presiden dan wakil presiden, DPD RI, DPRD Provinsi Riau dan DPRD Kabupaten Kota.
"Melalui simulasi ini KPU dapat memperkirakan waktu yang dibutuhkan untuk penyelenggaran Pemilu 2019," kata Darwis.
Untuk penjagaan TPS, nanti akan dikawal personel polisi ditambah 2 petugas perlindungan masyarakat, dan maksimal pemilih hanya 300 jiwa. KPU sudah menetapkan 840 TPS tersebar di 33 kelurahan tujuh kecamatan di Kota Dumai dengan pemilih tetap sebanyak 181.093 jiwa. ***2***
Pemilih khusus ini dilayani dengan baik oleh seluruh petugas pemungutan suara, baik saat mendaftar, mencoblos, memasukkan kertas suara ke dalam kotak, mencelupkan jari ke tinta hingga keluar dari TPS.
Kegiatan pencoblosan kertas suara oleh penyandang disabilitas diperankan anggota polisi ini satu bagian dari simulasi atau peragaan pemungutan suara dan penghitungan suara Pemilu 2019, diselenggarakan Polres Dumai dan KPU setempat, Kamis.
Wakil Kapolres Dumai Komisaris Polisi Alex Shandy Siregar mengatakan, kegiatan simulasi ini untuk mengecek kesiapan penyelenggara, melihat riil pelaksanaan pemungutan suara, dan untuk memperhitungkan waktu satu pemilih mencoblos lima kertas suara Pemilu 2019.
"Simulasi ini juga untuk melihat potensi hambatan di tps, karena pemilih akan mencoblos lima surat suara, agar bisa diambil antisipasi atau ada penanganan cepat," kata Kompol Alex.
Dilanjutkan, simulasi dalam rangka Operasi Mantap Brata Muara Takus 2019 Kota Dumai ini diharap semua petugas terlibat untuk memahami tugas pokok menyelenggarakan pemungutan suara agar dapat berjalan lancar tanpa kendala berarti.
Selain itu, petugas juga harus mampu mengatasi dan mencarikan solusi kemungkinan adanya gangguan yang akan timbul pada saat pemungutan dan penghitungan suara, agar proses pemungutan dan penghitungan suara dapat berjalan dengan sukses aman dan tertib.
"Untuk pengamanan tps, polisi menerapkan pola penjagaan dengan melihat tingkat kerawanan, dan nanti juga dibantu petugas linmas dari pemerintah," sebutnya.
Sementara, Ketua KPU Dumai Darwis menyatakan, kegiatan simulasi dilakukan untuk memantapkan persiapan Pemilu pada April 2019 mendatang.
Menurutnya, ada banyak hal yang akan dipelajari dalam simulasi ini, di antaranya terkait estimasi waktu dibutuhkan untuk mencoblos lima lembar surat suara, yaitu surat suara presiden dan wakil presiden, DPD RI, DPRD Provinsi Riau dan DPRD Kabupaten Kota.
"Melalui simulasi ini KPU dapat memperkirakan waktu yang dibutuhkan untuk penyelenggaran Pemilu 2019," kata Darwis.
Untuk penjagaan TPS, nanti akan dikawal personel polisi ditambah 2 petugas perlindungan masyarakat, dan maksimal pemilih hanya 300 jiwa. KPU sudah menetapkan 840 TPS tersebar di 33 kelurahan tujuh kecamatan di Kota Dumai dengan pemilih tetap sebanyak 181.093 jiwa. ***2***