Luhut Minta Airbus dan Dirgantara Indonesia Kerjasama Produksi Komponen Pesawat

id Airbus,PT.DI,produksi komponen pesawat

Luhut Minta Airbus dan Dirgantara Indonesia Kerjasama Produksi Komponen Pesawat

Luhut Minta Airbus dan Dirgantara Indonesia Kerjasama Produksi Komponen Pesawat (Antaranews)

Jakarta (Antaranews Riau) - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan meminta produsen pesawat komersil asal Prancis, Airbus, untuk bisa memproduksi komponen pesawat di Indonesia.

Permintaan itu disampaikannya dalam pertemuan dengan President Asia-Pacific Airbus Jean-Marc Nasr di Kemenko Kemaritiman Jakarta, Senin.

"Saya minta mereka untuk bikin bagian-bagian pesawat di Dirgantara Indonesia. Kemudian mereka juga kita minta untuk buat ban-ban pesawat mereka di Indonesia," kata Luhut.

Mantan Menko Polhukam itu mengatakan permintaan untuk memproduksi komponen-komponen pesawat di dalam negeri bertujuan agar bahan baku di Indonesia bisa digunakan dengan optimal.

Baca juga: PT Dirgantara Indonesia Kenalkan Produk Dirgantara Ke Calon Dubes

"Seperti Michelin, Dunlop, dan GT sehingga karet kita juga bisa kita banyak serap," imbuhnya.

Sayangnya, Luhut mengaku belum tahu pasti jumlah besaran investasi yang dibutuhkan oleh Airbus untuk merealisasikan rencana tersebut.

"Sedang dihitung biayanya, berapa biaya produksinya, berapa yang bisa dibuat, berapa investasi industri bannya. Nanti juga kita tawarkan sama perusahaan-perusahaan yang bisa membuat pesawat terbang," tuturnya.

Selain bisa menyerap produksi karet nasional, diharapkan produksi komponen Airbus di Tanah Air akan dapat menyerap tenaga kerja dalam negeri.

Luhut menambahkan dirinya juga mendorong agar Airbus bisa segera menjalin kerja sama dalam bisnis pemeliharaan pesawat.

Dua maskapai yakni Lion Air dan Garuda Indonesia disebutnya telah memiliki fasilitas pemeliharaan pesawat di Batam dan Bintan.

"Mereka ingin kerja sama maintenance (pemeliharaan) untuk pesawat-pesawat Airbus 320 mereka," katanya.

Luhut menambahkan April mendatang pihak Airbus akan datang dengan usulan yang konkret terkait kerja sama di Bintan dan Batam itu.

Menurut mantan Kepala Staf Kepresidenan itu, pihak Airbus tertarik dengan rencana tersebut karena pengerjaan di dalam negeri akan menekan biaya 20 persen lebih murah ketimbang harus melakukannya di Singapura.

"Jadi ya mereka senang, mereka tahu itu. Apalagi skill (keterampilan) orang Indonesia hebat, kalau sudah dilatih," katanya.

Baca juga: Indonesia Beli 11 Helikopter Airbus Anti-kapal Selam

Baca juga: Landasan Pacu Bandara Pekanbaru Hanya Bisa Dipergunakan Pesawat Airbus A320