ASITA: Mogok jual tiket domestik tak ganggu bisnis

id ASITA Riau,tiket pesawat,bandara pekanbaru

ASITA: Mogok jual tiket domestik tak ganggu bisnis

ASITA Riau Harapkan Survei BI Jadi Tolak Ukur Pariwisata (Antaranews)

Pekanbaru (Antaranews Riau) - Ketua Association of the Indonesian Tours and Travel Agencies (ASITA) Provinsi Riau, Dede Firmansyah, menyatakan perusahaan biro perjalanan anggota asosiasi tersebut tetap melakukan aksi mogok dengan tidak membuat tiket pesawat domestik, karena hal tersebut diyakini tidak akan terlalu mengganggu bisnis mereka.

"Karena kita tetap menjual tiket rute luar negeri. Roda bisnis kita harus tetap berjalan," kata Dede Firmansyah ketika dihubungi Antara di Pekanbaru, Kamis.

Ia mengatakan ada 168 anggota ASITA Riau berupa perusahaan biro perjalanan yang menyetop penjualan tiket rute dalam negeri selama seminggu sejak 16 Januari lalu.

Baca juga: Dampak Tiket Mahal, Ratusan Penerbangan Bandara Pekanbaru Dibatalkan

"Yang ikut ada 168 anggota kita, semuanya perusahaan yang 80 persen bertempat di Pekanbaru," katanya.

Menurut Dede, aksi mogok itu adalah bentuk kekecewaan ASITA terhadap Asosiasi Industri Penerbangan Nasional atau Indonesia National Air Carrier Association (INACA). Karena ternyata, pernyataan INACA pada Minggu (13/1) bahwa menurunkan harga jual tiket pesawat hingga 60 persen tidak terbukti.

"Ternyata mereka memilih rute tertentu yang diturunkan harganya. Kenapa tidak sejak awal mengatakan hal itu, dampaknya ke kami karena dikomplain konsumen," ujarnya.

Ia menyontohkan harga tiket Lion Air Pekanbaru-Jakarta kini bertahan di harga Rp1 juta, dan sejak Idul Fitri tahun 2018 maskapai itu tidak pernah menawarkan harga promo. Maskapai Citilink membandrol harga sekitar Rp1,6 juta dan Batik Air Rp1,4 juta.

"Kita rencana pada minggu depan akan mengundang perwakilan maskapai-maskapai di Pekanbaru untuk berdialog tentang kondisi ini. Sekarang kondisi sangat kompleks, belum lagi masalah bagasi dan komsisi," katanya.

Mahalnya harga tiket pesawat berdampak pada anjloknya jumlah penumpang di Bandara Sultan Syarif Kasim (SSK) II, Kota Pekanbaru, yang buntutnya membuat ratusan penerbangan terpaksa dibatalkan sejak awal Januari 2019.

“Terjadi penurunan penumpang atau pax sebesar 15 persen, dan sejak 1 Januari 2019 ada sebanyak 235 penerbangan yang dibatalkan,” kata kata Executive General Manager Bandara SSK II, Jaya Tahoma Sirait kepada Antara di Pekanbaru.

Kebijakan maskapai penerbangan nasional yang menaikan tarif pesawat hingga batas atas diakuinya akan membuat target PT Angkasa Pura II dalam pengembangan Bandara SSK II akan terganggu.

Baca juga: ASITA : Perusahaan travel di Riau mogok tidak jual tiket domestik

Baca juga: ASITA: Pariwisata Riau Kekurangan Kegiatan Dan Suvenir


***1***