Pekanbaru, 21/7 (ANTARA) - Asisten II Pemerintah Provinsi Riau, Emrizal Pakis, di Pekanbaru, Rabu, mengatakan kerusakan hutan yang terjadi akibat banyak izin konsesi yang diberikan pada perusahaan Hutan Tanaman Industri (HTI) tidak akan mengancam keberadaan budaya.
"Banyaknya izin yang diberikan pada sejumlah perusahaan HTI tidak akan mengancam budaya yang ada di Riau. Kita tahu masyarakat Riau sebagian besar tergantung pada sektor pertanian. Dan pemerintah masih memberikan ruang untuk itu," ujar dia.
Menurut dia, pemerintah menjaga keseimbangan antara budaya yang hidup di tengah masyarakat dan berjalannya ekonomi makro.
"Keberadaan sejumlah perusahaan HTI tersebut memberikan efek seperti direkrutnya tenaga kerja lokal dan hidupnya perekonomian di daerah tersebut," katanya.
Lagi pula, ujarnya, di Riau sendiri keberadaan perusahaan HTI dan masyarakat lokal hidup berdampingan. Dan jika pun terjadi konflik, hal itu hanya sebagian kecil saja.
"Masyarakat Riau merupakan masyarakat yang kritis, termasuk budayawannya. Jika ada sedikit saja ada yang tidak sesuai, pastinya akan timbul gelombang protes," katanya.
Berdasarkan data Jaringan Kerja Penyelamat Hutan Riau setiap tahunnya sebanyak 160 ribu hektare hutan di Riau mengalami kerusakan. Dan hal ini akan mengancam kehidupan suku pedalaman di Riau.
Berita Lainnya
Kerusakan hutan dan hilangnya kawasan resapan picu bencana banjir NTB
08 April 2023 15:50 WIB
Kerusakan hutan picu konflik manusia dan satwa
13 August 2022 19:43 WIB
Masyarakat sipil minta aparat tertibkan penambangan emas ilegal di Manokwari
10 April 2022 5:47 WIB
Chevron komit jalankan operasi penambangan sesuai aturan
07 July 2021 16:31 WIB
Perkembangan Sektor Perkebunan Riau Hadapi Persoalan Kerusakan Hutan
24 August 2016 20:51 WIB
Kerusakan Hutan Aceh Memilukan
07 December 2014 10:21 WIB
Aktivis Kritik Ditolaknya Gugatan KLH Atas Kerusakan Hutan Riau
06 March 2014 17:26 WIB
WWF: Kerusakan Hutan Indragiri Hulu Kian Parah
07 March 2013 15:14 WIB