Menunggu Proses Deportasi Ke Negara Asal, Rudenim Pekanbaru Tampung 40 Imigran Gelap Bangladesh

id menunggu proses, deportasi ke, negara asal, rudenim pekanbaru, tampung 40, imigran gelap bangladesh

Menunggu Proses Deportasi Ke Negara Asal, Rudenim Pekanbaru Tampung 40 Imigran Gelap Bangladesh

Istimewa

Pekanbaru, (Antarariau.com) - Rumah Detensi Imigrasi (Rudenim) Kota Pekanbaru kini menampung 40 imigran gelap asal Bangladesh untuk menunggu proses deportasi ke negara mereka.

"Kami baru menerima tambahan imigran Bangladesh dari Kantor Imigrasi Pekanbaru sebanyak sembilan orang," kata Kepala Rudenim Pekanbaru Junior M Sigalingging, di Pekanbaru, Rabu.

Junior M Sigalingging menjelaskan dengan adanya penambahan imigran Bangladesh dari Kantor Imigrasi Pekanbaru tersebut, maka kini Rudenim sedang menampung 40 orang yang menanti untuk menunggu dideportasi.

"Yang diserahkan Kantor Imigrasi Dumai beberapa waktu lalu ada 31 orang, ditambah dari Imigrasi Pekanbaru sembilan jadi total 40," kata Junior M Sigalingging.

Menurut Junior kini kondisi ke -40 imigran itu semua sehat dan dalam kondisi baik. Setelah mereka terlebih dahulu diperiksa oleh dokter sebelum menghuni Rudenim.

"Mereka terdiri dari 39 laki-laki dan satu perempuan," ujarnya.

Ia menambahkan mereka yang kini diamankan di Rudenim merupakan hasil tangkapan dari beberapa kali operasi oleh tim Imigrasi laut Dumai dan darat serta udara Pekanbaru.

Seperti yang di ditangkap di Dumai hampir sebulan lalu itu 31 ini diperkirakan akan menyelinap ke Malaysia menjadi pekerja.

Demikian juga sembilan orang yang diamankan oleh Imigran Pekanbaru, itu ditangkap saat hendak menuju Sumatera Utara.

"Lima orang diamankan dari bus saat hendak menuju Sumut, dan empat orang lewat Bandara Sultan Syarif Kasim II," pungkasnya.

Sebelumnya diberitakan, prajurit Pangkalan TNI Angkatan Laut (AL) Kota Dumai mengamanman 31 orang warga negara asing Bangladesh, yang diduga menjadikan wilayah Riau sebagai jalur transit, untuk masuk ke Negara Malaysia secara ilegal.

Mereka diamankan jajaran Lanal Dumai di hutan Pesisir Pantai Desa Silinsing Kecamatan Medang Kampai Dumai, Kamis (26/7/2018) .

Danlanal Dumai Kolonel Laut (E) Yose Aldino mengatakan pengamanan ini hasil informasi yang diperoleh jajarannya dari masyarakat.

"Kita mendapat info adanya rencana pengiriman WNA Bangladesh dari desa Silinsing yang akan dikirim menuju Malaysia. Menindaklanjutinya, kita gerakkan dua unsur Patroli, yang terdiri dari Sea Rider 1 dan Sea Rider 2," katanya.

Sea Rider 1 dan 2 ini langsung melakukan penyekatan di perairan Selinsing, antara Pulau Rupat dengan Pulau Bengkalis. Sedangkan tim darat dari jajaran Unit Intel Lanal Dumai melakukan pengintaian di sekitar hutan Silinsing jalan raya Dumai Pakning Kecamatan Medang Kampai.

Dua hari prajurit TNI AL menggelar patroli di sekitar perairan Silinsing, antara Pulau Rupat dengan Pulau Bengkalis. Tepat pada pukul 02.00 WIB (Kamis), Sea Rider 1 melihat sebuah speedboat melintas dengan kecepatan tinggi menuju darat Desa Silingsing.

"Dilakukan pengejaran, saat itu speedboat kabur ke arah laut lepas," lanjutnya.

Sementara itu, tim darat melanjutkan pengintaian dan penyisiran ke dalam hutan di desa Silinsing.

Tak sia-sia, Kamis siang sekitar pukul 11.00 WIB, anggota Lanal Dumai berhasil menemukan puluhan warga asal Bangladesh ini di dalam hutan Silinsing. Di sana mereka sedang bersembunyi.

TNI AL juga berkoordinasi dengan Imigrasi Dumai. Di lokasi tersebut, ditemukan 31 orang warga Bangladesh, di mana salah seorangnya adalah wanita.

"Saat itu mereka kita bawa ke Mako Lanal Dumai," ulas Yose Aldino.