IRT Terbanyak Penderita HIV/AIDS di Dumai, Dinkes Kesulitan Anggaran Pencegahan

id irt terbanyak, penderita hivaids, di dumai, dinkes kesulitan, anggaran pencegahan

IRT Terbanyak Penderita HIV/AIDS di Dumai, Dinkes Kesulitan Anggaran Pencegahan

Dumai, Riau, (Antarariau.com) - Dinas Kesehatan Kota Dumai Riau mengeluhkan kesulitan anggaran pencegahan persebaran HIV dan perawatan orang dengan HIV/AIDS (ODHA) sejak organisasi PBB, Global Fund menghentikan dukungan dana.

Kepala Dinas Kesehatan Dumai Faisal di Dumai, Jumat, mengatakan Global Fund dalam beberapa tahun ini tidak lagi mendukung dana program penanganan HIV AIDS di Dumai, padahal sangat membantu keterbatasan anggaran daerah.

"Upaya pencegahan persebaran dan perawatan odha di dumai mengalami kesulitan dana, dan kita berharap ada kepeduliaan dan partisipasi pihak swasta," kata Faisal.

Dijelaskan, akibat penghentian bantuan, Dinkes hanya bisa mengandalkan anggaran Rp75 juta dialokasikan pada Komisi Penanggulangan AIDS, padahal program untuk dijalankan masih banyak.

Sejumlah program direncanakan, misalnya pemetaan titik rawan penyebaran HIV AIDS, terutama di pelabuhan, pemeriksaan di sejumlah klinik dan sosialiasi ke tingkat pelajar.

"Penyebaran aids cukup memprihatinkan di dumai, karena peringkat kedua di riau, dengan jumlah sekitar 400 kasus," sebutnya.

Dinkes juga berharap pada Pertamina RU II Dumai untuk memberi perhatian dukungan pendanaan pencegahan dan penyebaran HIV AIDS ini melalui program sosial kemasyarakatan bidang kesehatan.

Diimbau juga kepada masyarakat agar selalu menjaga keluarga dari bahaya ancaman HIV AIDS ini dengan memperhatikan lingkungan sekitar dan menghindari pergaulan bebas.

Dinkes Dumai mencatat, jumlah kasus pengidap HIV sejak 2006 hingga Mei 2018 mencapai 408 kasus, naik dari 2017 hanya 374 kasus. Sedangkan AIDS dari 2006 Mei 2018 sebanyak 237 kasus, atau meningkat dibanding sebelum hanya 214 kasus.

Asisten II Setdako Dumai Hamdan Kamal dalam rapat koordinasi mitra pelaksana belum lama ini menyebut bahwa pengidap HIV AIDS setiap tahun alami peningkatan, sehingga harus jadi perhatian serius.

"Mengejutkan lagi ternyata sebagian penderita HIV/AIDS didominasi ibu rumah tangga setelah wiraswasta dan pekerja seks komersial," sebut Hamdan kala itu.