HIV/AIDS di Siak Sudah 194 Kasus, IRT Terbanyak Terkena Secara Pasif

id hivaids di, siak sudah, 194 kasus, irt terbanyak, terkena secara pasif

HIV/AIDS di Siak Sudah 194 Kasus, IRT Terbanyak Terkena Secara Pasif

Siak, (Antarariau.com) - Kasus HIV/AIDS di Kabupaten Siak, Provinsi Riau terus mengalami peningkatan dari 164 kasus pada 2017 menjadi 194 kasus hingga pertengahan 2018.

"Pada tahun 2002 di Kabupaten Siak, hanya tercatat satu kasus AIDS saja, angkanya terus meningkat hingga periode triwulan I 2018 menjadi 194 kasus," ujar Asisten III Setdakab Siak, Jamaludin saat membukan Forum Group Diskusi (FGD) HIV dan AIDS bagi aparatur Pemerintah Kabupaten Siak di Siak, Kamis.

Dari 194 kasus tersebut, 104 orang diantaranya terpapar HIV dan 93 orang lainnya sudah ditahap AIDS.

"Ini bukanlah angka-angka yang menjadi retorika saja, akan tetapi merupakan angka yang harus disikapi dengan arif dan kerja keras dari semua pihak," ucapnya menyampaikan pesan Ketua Pelaksana Komisi Penanggulangan AIDS Kabupaten Siak, Alfedri.

Dia sampaikan, apabila dihitung menggunakan rumus program HIV/AIDS, dimana satu orang penderita HIV akan ada 100 orang dibelakangnya sebagai pengikut. Berarti secara estimasi, di Kabupaten Siak telah ada kurang lebih 19.700 orang yang terinfeksi virus HIV, inilah yang disebut dengan fenomena gunung es.

Dilihat dari prevalensi HIV/AIDS di Kabupaten Siak, hampir semua golongan umur dan profesi telah terinfeksi HIV/AIDS. Bahkan ditemukan juga pada ibu rumah tangga, wiraswasta, guru, ASN, pelajar dan mahasiswa.

"Dapat kita simpulkan bahwa virus HIV/AIDS dapat menular kepada siapapun, tanpa melihat usia, status, ekonomi, intelektual dan profesi," kata Jamal.

Bahkan ibu rumah tangga menjadi penderita HIV/AIDS terbanyak yang terkena secara pasif. Selain itu kasus HIV/AIDS juga banyak didominasi kalangan usia produktif, yakni rentang umur 20 tahun hingga 49 tahun.

Dia sampaikan, Komisi penanggulangan AIDS (KPA), selaku salah satu unsur pemerintah yang diamanahkan untuk menanggulangi HIV AIDS telah berupaya semaksimal mungkin menekan kasus HIV/AIDS, berbagai program dan kegiatan telah dilaksanakan tetapi upaya-upaya tersebut tidak akan optimal tampa adanya peran serta dari semua elemen masyarakat.

"Kita ketahui bersama, bahwa tujuan utama dari penanggulangan HIV/AIDS adalah pemanfaatan secara optimal layanan pencegahan, perawatan dan mitigasi oleh Puskesmas dan Rumah Sakit sebagai penyedia layanan terdepan pelayanan HIV dan AIDS yang berkomprehensif dan berkesinambungan," kata Jamal.