Dumai, Riau (Antarariau.com) - Pemerintah Kota Dumai menerima kucuran dana sebesar Rp27 miliar bantuan Bank Australia untuk peningkatan infrastruktur pengolahan air bersih dan mengatasi persoalan air di kawasan perkotaan.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang Kota Dumai Mohammad Syahminan mengatakan, bantuan stimulan dari Bank Australia ini diperoleh karena sistem pengolahan air bersih Dumai di level lima, atau kategori kurang sehat.
"Kucuran dana diberikan dalam bentuk peningkatan infrastruktur pengolahan air minum dikelola pemerintah daerah, agar dumai naik ke level empat atau agak sehat," kata Syahminan, Rabu.
Dijelaskan, peningkatan IPA di Jalan Jenderal Sudirman dikelola PDAM Dumai ini nantinya akan dilaksanakan oleh kementerian terkait, dan nantinya bisa mengatasi persoalan air bersih yang dinanti masyarakat.
Diperolehnya bantuan dana ini juga karena Dumai masuk sebagai salah satu daerah rencana kawasan strategis nasional, dan berkat dukungan badan pengelola sarana penyediaan air minum.
"Pelaksana dari kementerian, kita harap peningkatan infrastruktur mengatasi persoalan air di perkotaan dan memaksimalkan sambungan rumah jadi 70 liter per detik," sebutnya.
Sementara, Wali Kota Dumai Zulkifli As menyebut program pengadaan air bersih terus digesa dan diupayakan dengan dua jalur, yaitu sistem penyediaan air minum regional dan juga peningkatan PDAM.
Untuk SPAM regional Provinsi Riau di tiga daerah, Dumai-Rokan Hilir-Bengkalis (Durolis), Dumai menerapkan kerjasama pemerintah badan usaha dengan dua perusahaan pemrakarsa, saat ini tahap sensor kerusakan jaringan pipa lama.
"Penerapan kerja sama pemerintah badan usaha ini agar dumai mendapat dukungan pendanaan murni swasta, dilaksanakan secara bertahap, dan kita melihat persoalan air sangat krusial," kata wali kota.
Pemeriksaan kondisi jaringan pipa dibangun periode 2008-2011 dilakukan dengan mengandeng tim Georadar dari Institut Teknologi Bandung dengan alat deteksi untuk melihat potensi kerusakan dampak pembangunan.
Data Dinas PUPR Dumai, pipa berpotensi rusak akibat pembangunan jalan drainase, penanaman pipa gas dan kabel listrik di sejumlah kawasan, di antaranya, Jalan Hasanuddin, Kelakap Tujuh, Sukajadi, Sultan Sarif Kasim, Kamboja, Tenaga dan Laksmana serta Jalan Jenderal Sudirman.