Belajar Pengolahan Air Siap Mimum Pada Kitakyushu-Jepang

id belajar, pengolahan air, siap mimum, pada kitakyushu-jepang

 Belajar Pengolahan Air Siap Mimum Pada Kitakyushu-Jepang



Sambungan dari hal 1 ...

Saat ini, timnya sendiri sedang melakukan penelitian di Surabaya, khususnya untuk meneliti kualitas air, dan juga sistem pengolahan air di PDAM Surabaya.

Riset ini penting, kata Kamite, sebab karakteristik pengambilan air di Surabaya dan di Jepang berbeda. Jika di Surabaya air PDAM diambil dari air sungai, maka di Jepang penjernihan air dilakukan langsung dengan memompa air tanah sedalam 100 meter di bawah permukaan tanah. Setelah itu, air ditampung dalam tangki penampungan.

"Setelah itu, air dalam tangki akan disalurkan dalam ultra filter yang terdiri dari beberapa lapis tabung untuk penyaringan, disinilah kunci dari penjernihan airnya," terangnya.

Menurut dia, dalam ultra filter ini berisi beberapap bahan penyaring, mulai pasir, dan juga ratusan lapis benang penyaring. Fungsi dari filter ini selain bisa memurnikan air, juga bisa mematikan bakteri-bakteri yang ada di dalam air sehingga begitu keluar dari filter, air dari hasil pengolahan bisa langsung di minum.

Jika menilik ke kondisi di Surabaya saat ini, kata Kamite, kondisinya adalah sumber air minum yang berasal dari sungai banyak mengalami pencemaran.

Selain itu pipa yang dipakai PDAM pun sudah usang dan rusak sehingga air jadi tidak layak minum dan harus direbus lebih dulu. Dengan adanya kerja sama yang kini sedang dijalin Pemkot Surabaya dengan Pemkot Kitakyushu dan Isikawa adalah bagaimana memperbaiki mutu air PDAM agar layak minum, aman dan juga murah.

Untuk itu, tahun depan Isikawa Indonesia akan segera didirikan di Indonesia dan segera mewujudkan rencana Pemkot Surabaya yang ingin membuat air PDAM Surabaya siap minum.

"Nanti kami juga akan bekerja sama dengan toko dan koperasi di Indonesia untuk penjualannya dalam bentuk galon. Ini dilakukan agar penjualan air siap minumnya bisa lebih murah. Setidaknya dua tahun-lah rencananya akan siap terwujud," katanya.

14 KASM

Kota Surabaya sendiri saat ini memiliki 14 keran air siap minum (KASM) yang dibangun Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Surabaya untuk dinikmati warga Kota Pahlawan.

"Ini bukan sesuatu yang baru karena di beberapa kota di negara lain juga sudah menerapkan ini," kata Dirut PDAM Surya Ashari Mardiono saat meresmikan KASM di Kampus Universitas Airlangga (Unair) Surabaya beberapa waktu lalu.

Adapun 14 KASM terletak di Taman Bungkul, Taman Mundu, Taman Ronggolawe, SDN Kandangan I, Puskesmas Wiyung, Rumah Sakit Bhakti Dharma Husada, Unair, ITS, dan kantor pusat PDAM Surabaya, SMAN 16 Surabaya, SMPN 30 Surabaya, Terminal Bratang, Kelurahan Jambangan, dan Kebun Binatang Surabaya (KBS).

Ashari mengatakan bahwa PDAM sebagai instansi pelayanan air bersih senantiasa berusaha memberikan pelayanan prima yang berorientasi kepada kepuasan pelanggan.

Hal sama juga dikatakan Manajer Sekretariat dan Humas PDAM Sayid M. Iqbal. Ia mengatakan dipasangnya KASM merupakan langkah awal yang dilakukan PDAM menuju "drinking water from the tap" yang tertulis dalam Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 2005 tentang Sistem Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum.

Menurut dia, tujuan dipasangnya KASM adalah memberikan layanan penyediaan air minum gratis yang dapat diminum langsung. Selain itu, dia berharap dapat meningkatkan kesadaran masyarakat agar peduli lingkungan dengan mengurangi penggunaan air minum dalam kemasan plastik dan menggalang peduli lingkungan dengan konsep eco park, eco school, eco office, dan eco campus.

Sementara itu, sumber air untuk memenuhi kebutuhan warga kota Surabaya saat ini berasal dari Instalasi Pengolahan Air Minum (IPAM) Ngagel I, II, III dan IPAM Karang Pilang I, II, dan III.

Di sisi, PDAM berharap pelanggan bisa mengurangi konsumsi air karena pasokan air sangat terbatas. Saat ini, pasokan air PDAM didapat dari air permukaan yang dipasok Perum Jasa Tirta. Total pasokan mencapai 97 persen, sisanya sebesar 3 persen dari mata air Umbulan.

"Di Umbulan, dari debit air sebanyak 4000 meter kubik per detik, PDAM hanya mendapatkan jatah 120 meter kubik per detik," kata Ashari menambahkan.

Berdasarkan data PDAM Surya Sembada, konsumsi air warga Kota Surabaya dalam sehari diperkirakan mencapai 180 liter. Angka ini jauh diatas normal warga kota metro yang rata-rata volumenya sekitar 140 liter per hari.

Pasokan air BUMD tersebut didapat dari air permukaan yang dipasok oleh Perum Jasa Tirta, tepatnya sungai Kalimas. Dengan konsumsi 180 liter perhari tersebut, selama 2014 total konsumsi air warga kota Pahlawan sebanyak 214 juta meter kubik.