Oleh Abdul Hakim
Surabaya, (Antarariau.com) - Saat berkunjung ke Negara Matahari Terbit, Jepang, siapapun akan jarang menemukan air mineral kemasan atau botol dijual bebas di sejumlah toko atau swalayan. Meskipun ada yang menjual, namun jumlahnya tidak banyak.
Hal ini dikarenakan kebutuhan air siap minum sudah disediakan hampir di semua tempat seperti rumah, hotel, perkantoran, pusat perbelanjaan, tempat belajar di sekolah maupun perkuliahan dan lainnya.
Tentunya hal ini membuat warga Jepang tidak merasa kesulitan mencari air minum untuk melepas dahaga saat bepergian ke luar rumah. Bahkan hampir semua keran air di tempat umum mayoritas sudah layak minum.
Hal ini yang membedahkan dengan kota-kota besar di Indonesia seperti Surabaya. Surabaya memang sudah memiliki keran air siap minum (KASM), tapi jumlahnya terbatas di sejumlah lokasi saja.
Untuk itulah, Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya terus mematangkan kerja sama dengan pemerintah kota Kitakyushu, Jepang, khususnya dalam rangka mewujudkan penjernihan air PDAM Surabaya untuk diolah menjadi air siap minum.
Setidaknya, rencana itu akan segera terealisasi dalam dua tahun mendatang. Kesiapan itu terlihat saat rombongan wartawan yang biasa mangkal di Pemkot Surabaya berkesempatan untuk meninjau langsung industri penjernihan air di Kitakyushu, 30 September 2015. Penjernihan itu dilakukan oleh perusahaan Isikawa Engineering Co LTD.
Perusahaan inilah yang nantinya akan membantu Pemkot Surabaya dalam mengolah air PDAM menjadi air siap minum. Dalam kunjungan itu, rombongan diajak langsung melihat instalasi penjernihan air di Universitas Kitakyushu.
Koordinator engineer di project penjernian air Isikawa Engineering Co Ltd, Kamite Kazuo, mengatakan untuk Surabaya teknologi yang akan diterapkan akan sama persis dengan yang ada di Kitakyushu yaitu dengan menggunakan teknologi ultra filter.
"Di Jepang, kami sudah menggunakan teknologi ini selama sepuluh tahun. Sekarang sudah ada seribu instalasi penjernihan air di seluruh Jepang. Yang digunakan bermacam-macam fasilitas. Mulai rumah sakit, sekolah, fasilitas umum, dan juga perumahan," kata Kamite.