KPPI Kampar Santuni Tiga Panti Asuhan

id kppi kampar, santuni tiga, panti asuhan

KPPI Kampar Santuni Tiga Panti Asuhan

Bangkinang Kota (Antarariau.com)-Dewan Pimpinan Cabang Kaukus Kaum Perempuan Politik Indonesia (DPC KPPI) Kampar melakukan aksi peduli ke tiga panti asuhan yang ada di pusat kota dan berbagi kepada kaum duafa, Selasa (29/5).

"Meski masih kecambah KPPI Kampar peduli sesama berbagi kepada anak yatim piatu atau anak dari keluarga kurang mampu yang ada di Bangkinang Kota serta kaum duafa lainnya di Kecamatan Bangkinang", kata Koordinator Daerah (Korda), Eva Yuliana didampingi Ketua KPPI Kampar, Hj Misrahayati Ali, Triska Felly (Sekretaris), Reni Syanti (Bendahara) dan pengurus lainnya, Selasa (29/5).

Aksi peduli ini lanjut Eva, dilaksanakan seharian dimulai dengan penyerahan bantuan sembako di Panti Asuhan Putri Aisyiyah, dilanjut ke Panti Asuhan Putra Muhammadiyah kemudian ke Panti Asuhan Kasih Ibu dan terakhir menjenguk kaum duafa untuk berbagi kasih untuk membantu meringankan beban hidup mereka sehari-hari.

"Berangkat dari semangat, keikhlasan kaum perempuan yang tergabung dalam KPPI Kampar, kita semua mau peduli dan berbagi sesama dengan berharap keberkahan di bulan suci ramadhan ini", ujar Anggota DPRD Provinsi Riau Partai Demokrat ini.

Sembako itu dikumpulkan dari Korda Kampar, iuran seluruh pengurus KPPI Kampar

Jangan dinilai banyak sedikitnya pemberian, demi kebersamaan dan keberkahan.

"Tidak saatnya lagi perempuan tidak bisa berbuat, aksi ini adalah bentuk rasa sayang kami, maka jangan dinilai dari isi bantuan yang kami berikan, namun nilailah karena kedatangan dan kepedulian semua kaum perempuan KPPI, terimalah bantuan dengan keikhlasan agar mendapatkan keberkahan", kata dia.

Di ketiga panti asuhan itu, Eva tidak lupa mengingatkan kepada seluruh anak asuh agar selalu mengikuti peraturan yang diterapkan pengurus panti serta menegakkan kedisiplinan sebagai kunci mencapai sukses.

Pimpinan Panti Aisyiah, Nur Asmah menyampaikan, "Terima kasih dan kami berharap semoga bantuan yang diberikan ini menjadi amal jariah bagi ibu-ibu KPPI", kata dia.

Disampaikannya bahwa kepedulian kaum perempuan KPPI ini adalah sebuah penghargaan yang tidak ternilai,

"Bantuan ini sangat berharga bagi anak-anak disini, baik pakaian maupun sembako yang diberikan kepada kami", ujarnya.

Bukan hanya itu, lanjut Asma, Korda Kampar juga memberikan bantuan pakaian untuk seragam dan sebelumnya memberikan biaya untuk mengecat gedung Panti Asuhan Aisyiyah.

Demikian juga disampaikan pengurus Panti Putra Muhammadiyah, Ardi sangat bersyukur akan kepedulian Korda Kampar dan seluruh pengurus KPPI, "Pemberian ini sangat membantu anak-anak asuh disini, semoga itu menjadi ladang amal", ucapnya.

Pimpinan Panti Asuhan Kasih Ibu, Hasnidah Jon sabri menyebutkan, "Kociok tangan kami tampuong, niru kami tadahkan (kecil tangan kami tampung, niru kami tadahkan), kami tidak menilai sedikit banyaknya bantuan, ini akan menjadi amal dan sangat memberikan manfaat", ujarnya.

Selepas menyerahkan banyuan ketiga panti asuhan itu, Eva bersama rombongan menjenguk warga datang secara mendadak ke rumah warga Kelurahan Pulau pasangan suami istri Hasim (70) dan Inu (55) yang kehidupannya sangat miskin. Keduanya menpunyai anak dua orang laki-laki yang masih lajang.

Hasim sudahnlima tahun terbaring lemah tidak berdaya karena sakit yang di deritanya. Kedua pasutri ini memenuhi kebutuhan pokok sehari-hari dari hasil membecak salah seorang anaknya itu.

Selain itu, rombongan KPPI Kampar menjenguk waga Desa Salo Timur yang hidup berdua di rumah papan sangat sederhana itu. Aidar (40) adalah anak dari Miratun (71) memiliki kelainan mental. Nasib kurang beruntung kedua ibu dan anak ini. Dengan kondisi demikian sang ibu sudah lima tahub sakit lumpuh. Mereka berdua hidup dan makan daru belas kasih keluarganya yang lain serta warga sekitar.

"KPPI Kampar baru terbentuk 11 Mei 2018, memang masih tumbuh seperti kecambah, namun karena kebersamaan seluruh pengurus maka semua ini dapat terlaksana", kata Ketua DPC KPPI Kampar, Hj Misrahayati Ali.

Dia katakan, kita semua wajiv bersykur, masih banyak warga sekitar kita yang hidup di bawah garis kemiskinan yang memerlukan bantuan kita semua. (Netty Mindrayani)