TPOA Dumai Pulangkan 3 TKA Karena Hanya Kantongi Visa Kunjungan

id tpoa dumai, pulangkan 3, tka karena, hanya kantongi, visa kunjungan

TPOA Dumai Pulangkan 3 TKA Karena Hanya Kantongi Visa Kunjungan

Dumai, Riau, (Antarariau.com) - Tim Pemantauan Orang Asing Kota Dumai, Riau menyatakan, hingga April 2018 telah memulangkan tiga tenaga kerja asing ke negara asal karena bekerja di satu pabrik hanya mengantongi visa kunjungan.

Sekretaris TPOA Dumai Muhammad Abduh mengatakan, pemulangan tiga warga asing asal Tiongkok dan Vietnam bekerja sebagai operator mesin dan alat pada April 2018 ini diproses oleh keimigrasian.

"Dari pemantauan ditemukan tiga orang asing bekerja di pabrik tanpa visa kerja, dan dilakukan penindakan dengan pemulangan ke negara asal," kata Abduh di Dumai.

Dijelaskan, pengawasan orang asing diagendakan TPOA Dumai tiap bulan dengan sasaran diacak dan mendadak, tujuan untuk melihat kepatuhan perusahaan melaporkan keberadaan pekerja asal luar negeri.

Rutinitas pemantauan orang asing ini juga untuk memastikan tidak ada perusahaan dan pekerja melanggar ketentuan berlaku, sehingga iklim ketenagakerjaan di Dumai aman dan kondusif.

"Tim juga turun ke lapangan ketika ada laporan, namun sepanjang tahun ini tidak ditemukan persoalan ketenagakerjaan menyangkut orang asing, dan semuanya sudah berjalan sesuai prosedur," sebutnya.

Abduh menegaskan agar perusahaan patuh pelaporan orang asing bekerja dan turut berkontribusi bagi pendapatan asli daerah dari sektor retribusi pengurusan izin mempekerjakan orang asing dan perpanjangan.

Sebelumnya Imigrasi Klas II B Dumai dalam keterangan pers akhir 2017 mengklaim telah mendeportasi 102 warga negara asing didominasi Bangladesh, melalui Bandara Sultan Sarif Kasim Pekambaru Provinsi Riau.

Kepala Imigrasi Klas IIB Dumai Zulkifli Ahmad saat itu mengatakan, kedatangan orang asing itu ke Indonesia melewati Dumai sebagai tempat transit untuk melanjutkan perjalanan ke Malaysia melalui jalur ilegal.

"Kami melakukan proses deportasi secara bertahap. Sebab mereka datang dalam jumlah banyak," kata Zulkifli Ahmad, Selasa, 19 Desember 2017.

Menurutnya, Dumai rawan terjadi penyelundupan dan pedagangan manusia karena posisi dekat dengan Malaysia, sehingga diharap dukungan masyarakat dalam mengawasi bersama keberadaan orang asing di lingkungan sendiri.