Pekanbaru, (Antarariau.com) - Festival Perang Air dalam perayaan Imlek 2018 di Kota Selatpanjang, Kabupaten Kepulauan Meranti, Riau, makin seru karena adanya terowongan air yang dibuat oleh pemerintah daerah setempat.
Berdasarkan pantuan Antara, di Selatpanjang, Jumat, terowongan air tersebut berada di Jl. Ahmad Yani yang merupakan rute berlangsungnya perang air. Pipa peralon sepanjang 30 meter ditempatkan di kanan-kiri jalan dan menyemprotkan air ke warga dan wisatawan yang melaluinya. Sumber air berasal dari delapan tangki penampung berkapasitas masing-masing sekiita 4.000 liter.
Air yang "ditembakan" dari pipa-pipa tersebut terlontar cukup tinggi sehingga terlihat seperti terowongan. Setiap orang yang melaluinya pasti basah.
"Makin seru karena ada terowongan air. Semoga terowongan airnya diperpanjang disemua rute perang air," kata warga Selatpanjang, Jhoni Suwandi (18).
Pemerintah Kabupaten Kepulauan Meranti, menargetkan bisa mendatangkan sedikitnya 21 ribu wisatawan nusantara dan mancanegara pada Festival Perang Air tahun ini.
"Kita menargetkan ada 21 ribu wisatawan yang bisa hadir, baik itu wisatawan lokal dan mancanegara," kata Ketua Festival Perang Air 2018, Uyung Permadi Salis.
Ia mengatakan wisatawan asing dari tujuh negara berencana untuk melancong ke Kota Selatpanjang mengikuti Festival Perang Air. Tamu yang akan datang berasal dari Afrika Selatan, Inggris, Jamaika, Thailand, Singapura, Malaysia dan Taiwan.
"Turis dari Afrika Selatan sudah datang, mereka sudah dua tahun berturut-turut ikut perang air," ujarnya.
Menurut dia, wisatawan lainnya akan datang pada puncak Imlek, yakni mulai dari tanggal 19 hingga 21 Februari.
Selatpanjang merupakan kota di pesisir Riau yang selalu ramai saat perayaan Imlek karena sebagian besar populasi penduduknya adalah keturunan Tionghoa. Namun, perayaan Imlek di Selatpanjang berbeda dengan kota lainnya karena adanya tradisi perang air, atau yang dalam sebutan setempat "Cian Cui". Pemerintah Kabupaten Meranti mengemas "Cian Cui" sebagai festival sejak 2013
Tradisi perang air itu berlangsung setiap sore hari selama enam hari sejak Imlek, yang pada tahun ini jatuh pada tanggal 16 Februari 2018. Perang Air tersebut berawal dari permainan anak-anak setempat saat Imlek, dan tidak terkait ritual sehingga semua lapisan masyarakat bisa ikut meramaikannya.
Rute perang air melalui Jalan A. Yani, Tebing Tinggi, Diponegoro, Kartini dan Imam Bonjol. Acara ini berlangsung setiap sore hari sejak pukul 16.00 hingga 18.00 WIB.
Untuk menjaga kebersihan, peserta perang air dilarang menggunakan air dengan kemasan plastik karena menimbulkan sampah di jalan.
Berita Lainnya
Bupati Kepulauan Meranti paparkan kemeriahan "Perang Air" ke Sandiaga
22 February 2023 22:41 WIB
Adil paparkan kemeriahan Festival Perang Air ke Sandiaga Uno
22 February 2023 20:46 WIB
Ikut Perang Air, Bupati Meranti : Ayo dukung budaya lokal
27 January 2023 9:06 WIB
Festival Perang Air di Meranti hadir lagi tahun ini
13 January 2023 22:39 WIB
Sisa jasad 88 martir China yang gugur dalam Perang Korea dipulangkan ke tanah air
17 September 2022 12:32 WIB
Antisipasi kasus baru, Festival Perang Air di Meranti ditiadakan lagi tahun ini
01 February 2022 11:50 WIB
Berharap Festival Perang Air di Meranti digelar tahun ini
05 January 2022 19:22 WIB
Tahun ini, Imlek di Kepulauan Meranti tanpa festival perang air
29 January 2021 17:57 WIB