Festival Perang Air di Meranti hadir lagi tahun ini

id Festival perang air ,Imlek ,Disporapar Meranti ,Perang Air di Meranti

Festival Perang Air di Meranti hadir lagi tahun ini

Arsip foto. Serunya Festival Perang Air di Selatpanjang, Kepulauan Meranti, Riau, beberapa tahun lalu. (ANTARA FOTO/FB Anggoro/)

Selatpanjang (ANTARA) - Festival Perang Air di Kota Selatpanjang, Kabupaten Kepulauan Meranti akan kembali diselenggarakan pada tahun 2023 ini, setelah sempat vakum beberapa tahun akibat pandemi COVID-19.

Kepastian kegiatan itu setelah diadakan rapat koordinasi (rakor) bersama sejumlah unsur terkait untuk membahas segala persiapannya di Gedung Hijau Kantor Bupati, Jumat.

Rapat dipimpin langsung oleh Sekda Kepulauan Meranti Bambang Suprianto, dan dihadiri Plt Kepala Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Juwita Ratna Sari dan Kabag Ops Polres Meranti Kompol Yudi Setiawan. Kemudian pihak instansi vertikal lainnya, Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB), PSMTI, ormas dan beberapa pihak bersangkutan juga tak luput dari rakor tersebut.

Rakor itu membahas soal berbagai aturan yang wajib dipatuhi selama festival perang air yang telah melekat di saat momen perayaan Imlek. Saran dan masukan juga banyak disampaikan dalam rapat agar pelaksanaannya berjalan lancar.

Tak hanya perang air, membunyikan petasan saat menyambut dan berakhirnya Imlek juga dibahas banyak pihak dengan alot. Karena mereka berharap bunyi-bunyian itu bisa diatur waktunya, sehingga tidak mengganggu warga di saat jam istirahat pada malam hari.

Plt Kepala Disporapar Kepulauan Meranti Juwita Ratna Sari mengatakan, Festival Perang Air dipastikan diselenggarakan tahun ini pasca dua tahun dilanda pandemi COVID-19. Waktunya tak berbeda jauh dengan tahun sebelumnya, perang air akan dimulai pada pukul 15.00 WIB hingga 18.00 WIB sore.

"Namun dengan catatan, jika masuk waktu ibadah (salat Ashar) akan dihentikan sementara. Nanti teknisnya kita meminta dari pihak kepolisian yang mengaturnya. Intinya kita tetap menghargai saat tibanya waktu azan," kata Ratna kepada ANTARA usai rakor.

Festival perang air, lanjut Ratna, akan dilaksanakan pada 22 Januari hingga 26 Januari 2023 bertepatan pada perayaan Imlek. Sejumlah aturan untuk peserta yang mengikuti perang air sudah mereka uraikan dalam sebuah imbauan.

"Sarana atau alat yang digunakan bagi peserta yang dianggap aman. Seperti pistol air, senapan air, selang air, dan wadah lainnya. Selain daripada itu dilarang, terutama air kemasan botol atau bungkusan, air kotor, berwarna, es serta pistol air rakitan dari pipa paralon dan alat-alat yang dapat mencederakan," jelasnya.

Sementara untuk kendaraan yang diperbolehkan dalam kegiatan tersebut adalah becak motor dan sepeda motor. Tidak diperkenankan bagi kendaraan yang beroda empat.

"Aturan tersebut demi menjaga kenyamanan, keamanan, ketertiban dan kebersihan. Namun yang paling penting, iven ini bukan untuk ikut merayakan Imlek, tetapi kami (Disporapar) memanfaatkan momen ini untuk mendongkrak ekonomi masyarakat di Kepulauan Meranti," bebernya.

Seremoni pembukaan perang air, ujar Ratna, baru dilaksanakan pada 26 Januari 2023. Dimana, rencananya Bupati Kepulauan MerantiMuhammad Adil yang akan langsung membuka resmi iven ini.

"Kenapa kita pilih tanggal itu, karena pengalaman sebelum ini, 5 hari Imlek itu lah puncak kedatangan wisatawan ke Selatpanjang. Nantinya pak Bupati akan ikut main perang air dan membaur bersama masyarakat," ungkap mantan Camat Tebingtinggi itu.

Sementara Kabag Ops Kompol Yudi Setiawan mengaku siap menyukseskan festival perang air di Selatpanjang. Nantinya mereka akan melakukan rekayasa jalan demi lancarnya iven ini.

"Mulai pukul 17.30 WIB, kita langsung arahkan peserta perang air untuk memasuki jalan yang bukan rutenya. Ini untuk memecahkan arak-arakan rombongan, kalau tidak nanti mutar terus mereka. Rekayasa jalan sudah kita terapkan sejak 2017 dan 2018, ini cukup efektif," ujar Yudi.

Ia menjelaskan pada saat pelaksanaan ibadah Salat Asar, pihaknya akan membuka jalur untuk memudahkan warga menuju ke masjid. "Pada saat itu, nanti perang air stop dulu selama azan berkumandang. Kalau teknisnya akan kita bahas detil dengan pihak terkait nantinya," tambahnya.

Untuk diketahui, Festival Perang Air merupakan iven yang diadakan pada momen Imlek di Selatpanjang selama enam hari. Iven tahunan ini mampu menarik minat ribuan wisatawan lokal hingga mancanegara untuk datang berkunjung ke Kota Sagu.

Peserta perang air, akan mengelilingi jalan yang menjadi rute tetap yakni dimulai dari Jalan Ahmad Yani - Tebinggtinggi - Diponegoro - Kartini - Imam Bonjol dan kembali ke awal jalan. Selama festival, peserta akan mengelilingi rute sambil serang-serangan dengan warga di pinggir jalan. Lalu warga di sepanjang rute, menyiapkan air untuk menyirami peserta perang air yang lewat di depan mereka.