Harimau yang Terkam Warga Inhil Alami Perubahan Perilaku, Apanya?

id harimau yang, terkam warga, inhil alami, perubahan perilaku apanya

Harimau yang Terkam Warga Inhil Alami Perubahan Perilaku, Apanya?

Pekanbaru, (Antarariau.com) - Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau menyatakan harimau sumatera (panthera tigris sumatrae) yang menerkam warga di Kabupaten Indragiri Hilir, Riau beberapa waktu lalu mengalami perubahan perilaku.

"Dari apa yang kita temukan, dia mengalami 'in-habituasi'. Perilakunya berubah, dari awalnya menghindari manusia, sekarang justri mendekati kerumunan," kata Kepala Bidang Wilayah I BBKSDA Riau Mulyo Hutomo di Pekanbaru, Ahad.

Perubahan perilaku harimau yang sempat menerkam seorang warga di perkebunan kepala sawit, Desa Tanjung Simpang, Kecamatan Pelangiran, Kabupaten Indragiri Hilir itu ditunjukkan saat harimau terus terlihat di sekitar perkebunan.

Bahkan, harimau betina yang diperkirakan berusia sekitar lima tahun itu terlihat tidak sungkan saat berhadapan dengan sekelompok orang.

Harimau itu sebelumnya menerkam warga hingga tewas pada awal Januari 2018. Korban bernama Jumiati tersebut merupakan salah seorang karyawan lepas PT THIP.

Perempuan berusia 33 tahun itu tewas dengan kondisi mengenaskan saat bekerja di KCB 76 Blok 10 Afdeling IV Eboni State.

Selama 37 hari proses pencarian, dia menuturkan tim dan masyarakat telah beberapa kali melihat langsung harimau tersebut.

Mulyo menjelaskan satwa itu kerap berkeliaran di sekitar jalan poros areal perkebunan sawit. Bahkan, tim penyelamatan harimau yang terdiri dari BBKSDA Riau, Polres Indragiri Hilir, dan lembaga pemerhati satwa melihat langsung si kucing belang itu.

Namun, pihaknya tidak dapat serta merta menangkap harimau tersebut. Terlebih lagi menembaknya dengan bius. Menurut dia, pihaknya masih terus mengandalkan perangkap yang tersebar di sekitar areal jelajah satwa itu.

Dia optimistis satwa buas itu akan dapat segera ditangkap untuk kemudian dipindahkan ke lokasi yang lebih aman, terutama dari jangkauan manusia.

Selama 37 hari proses pencarian, BKSDA banyak mendapati perangkap-perangkap mematikan yang dipasang oleh para pemburu. Dia menuturkan sedikitnya pihaknya membongkar 20 perangkap.

***3***