Rakor Gubernur Se-Sumatera Hanya Dihadiri Empat Gubernur

id rakor gubernur, se-sumatera hanya, dihadiri empat gubernur

Pekanbaru, 21/12 (ANTARA) - Rapat koordinasi (rakor) gubernur se-Sumatera yang berlangsung 19-21 Desember 2009 hanya dihadiri empat orang dari sepuluh gubernur di Pulau Sumatera. Data panitia sesaat sebelum acara pembukaan oleh Menteri Dalam Negeri, Gamawan Fauzi di Pekanbaru, Senin, menyebutkan, keempat gubernur itu masing-masing Gubernur Riau Rusli Zainal, Gubernur Sumatera Barat Marlis Rachman, Gubernur Sumatera Selatan Alex Noerdin dan Gubernur Kepuluan Riau Ismet Abullah. Selebihnya diwakili oleh wakil gubernur seperti Wakil Gubernur Nanggroe Aceh Darussalam, Muhammad Nazar, Wakil Gubernur Sumatera Utara Gatot Pudjo Nugroho, Wakil Gubernur Bangka Belitung Syamsudin Basari dan Wakil Gubernur Lampung Joko Umar Said. Sedangkan Provinsi Jambi diwakili Sekretaris Daerah AM Firdaus dan Provinsi Bengkulu diwakili Kuratul Aini dan tidak disebutkan jabatan atau pun asal instansi tingkat provinsi itu. "Kalau yang dari Lampung katanya nanti sore gubernurnya datang, jadi Kuratul ini hanya mewakili saja," ujar salah seorang panitia yang duduk di meja tamu. Dalam rakor gubernur se-Sumatera yang telah didahului dengan rapat teknis sejak Sabtu, (19/12) telah melakukan berbagai pembahasan isu terkait perkembangan infrastruktur pendukung bagi kemajuan ekonomi wilayah regional itu. Berbagai isu infrastruktur dibahas dalam pertemuan secara maraton selama tiga hari itu antara lain pembangunan jalan tol, rel kereta api, pembangkit listrik, pelabuhan, maskapai dan pendidikan yang bertujuan meningkatkan perekonomian daerah-daerah yang ada di pulau itu. Mendagri dalam sambutannya mengatakan, rakor gubernur tersebut memiliki arti penting mengigat Sumatera bisa menjadi masa depan Indonesia karena memiliki penduduk 48 juta jiwa lebih dengan PDRB 23 persen tingakat nasional dari Sumatera. Kemudian sebesar 33,7 persen dari total ekspor nasional berasal dari Sumatera, sekitar 23,8 persen investasi nasional dari Sumatera, 50 persen lebih ekspor minyak sawit mentah (CPO) nasional dari Sumatera dan 74 persen ekspor karet nasional dari Sumatera. Mendagri mengharapkan rumusan yang telah disimpulkan dalam rakor itu harus ditindaklanjuti dalam bentuk rapat-rapat teknis yang kemudian dimatangkan sehingga dapat direalisasikan di masa mendatang. "Setelah rapat hari ini kami sarankan ada rapat teknis agar dapat direalisasikan seperti wacana pembangunan BUMD Sumatera Power untuk mengatasi krisis listrik di Pulau Sumatera," ujarnya.