Titik api di Bengkalis hingga Mei 2023 capai 128 spot

id pemkab Bengkalis,kabupaten Bengkalis,rakor karhutla,gubernur Riau

Titik api di Bengkalis hingga Mei 2023 capai 128 spot

Pemerintah Kabupaten Bengkalis bersama Forkopimda mengikuti rakor karhutla secara virtual bersama Gubri dan kepala BNPB RI terkait penanggulan karhutla. (ANTARA/Alfisnardo)

Bengkalis (ANTARA) - Asisten 1 Setda Bengkalis Andris Wasono mengungkapkan bahwa dari Januari hingga Mei 2023 terdapat sebanyak 128 titik api di Kabupaten Bengkalis akibat kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang terjadi sejumlah wilayah.

Hal tersebut diungkapkan Andris dalam

rapat koordinasi (rakor) penanggulangan bencana kebakaran hutan dan lahan (karhutla) Provinsi Riau dan kabupaten/kota bersama Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Republik Indonesia Letjen TNI Suharyanto dipimpin Gubernur Riau Syamsuar secara virtual di ruang Hang Jebat Kantor Bupati Bengkalis, Rabu, 7 Juni 2023.

Selain itu kata Andris juga tercatat 54 fire spot atau kejadian dan 248.89 hektar luas lahan yang terbakar, dan Pemkab Bengkalis siap mengikuti arahan BNPB RI serta Gubernur Riau.

"Dengan kondisi saat ini, Pemerintah Kabupaten Bengkalis juga mengharapkan dukungan dan bantuan dari pusat, Pemprov Riau guna melakukan pencegahan dan penanganan bencana karhutla," ungkapnya.

Gubernur Riau Syamsuar mengatakan, dilaksanakannya rakor itu guna menetapkan tugas dalam upaya melakukan pencegahan kebakaran hutan dan lahan juga penanganannya, mengingat saat ini sudah memasuki musim kemarau.

"Jumlah hotspot tertanggal 1 Januari hingga 5 Juni 2023 di Riau sebanyak 657 dengan luas lahan yang terbakar 473,58 hektar," pungkas Syamsuar.

Guna antisipasi dini, Provinsi Riau telah menetapkan status siaga darurat sejak 13 Februari dan berakhir 30 November 2023. Bahkan telah membentuk komando satgas.

Sementara itu, Kepala BNPB RI Letjen TNI Suharyanto, S.Sos., M.M.dalam arahannya memerintahkan setiap daerah untuk tidak lengah, dengan membentuk satgas dan melakukan patroli secara rutin.

"Biasakan memantau prediksi cuaca, titik panas dan tinggi muka air tanah gambut. Lalu identifikasi kebutuhan dan pastikan kesiapan personel, ketersediaan peralatan dan logistik operasi darat dan udara. Jika diperlukan segera minta dukungan pemerintah pusat," ujarnya.

Kemudian Kepala BNPB juga mengingatkan untuk meningkatkan koordinasi pantahelix agar penanganan karhutla efektif dan efisien dan meminta untuk melakukan penegakan hukum bagi pelaku pembakaran hutan dan lahan agar menimbulkan efek jera. (Infotorial).