Jakarta (Antarariau.com) - Sistem toilet dalam pesawat terbang modern ditemukan oleh James Kemper pada tahun 1970-an. Sebelum itu, penumpang pesawat buang air pada semacam ember yang terdapat di kamar mandi saat pesawat.
Sistem vakum Kemper pertama kali digunakan di pesawat Boeing pada tahun 1982. Sistem ini mengandalkan cairan biru yang dikenal sebagai Skykem-lapisan non-stick, dan hisap vakum.
Saat Anda menekan tombol flush, katup di bagian bawah mangkuk toilet terbuka dan masuk ke vakum pneumatik. Vakum toilet mengaduk isinya dan menyimpan semua limbah yang terkumpul. Cairan biru itulah "sistem limbah tertutup".
Namun, bertentangan dengan kepercayaan populer, kapten pesawat tidak memiliki kemampuan untuk melepas tangki toilet dan membuangnya di tengah penerbangan.
Ketika ada orang yang melaporkan ada "es biru" yang jatuh dari atas, biasanya karena kebocoran tangki limbah atau tabung pembuangan yang membeku ke pesawat terbang.
Di akhir penerbangan, isi toilet dipindahkan ke tangki lain di belakang sebuah truk. Begitu tangki dalam pesawat penuh, maka limbah dibawa bandara. Ke mana limbah itu pergi setelah itu, masih menjadi misteri. Demikian seperti dilansir laman Time.
Berita Lainnya
Pemerintah sebut SDM masih menjadi tantangan untuk mendata kasus-kasus stunting
29 June 2024 11:42 WIB
BRIN ungkapkan wajib belajar 12 tahun masih menjadi tantangan pemerintah
14 November 2023 15:03 WIB
BKPM optimistis Indonesia masih menjadi negara tujuan investasi
26 July 2023 15:16 WIB
Ini rasa es krim yang masih menjadi terfavorit sepanjang 2019
12 December 2019 9:34 WIB
Legislator: Perbaikan Jembatan Siak IV masih menjadi tanggung jawab kontraktor
15 April 2019 17:50 WIB
Ternyata Monas Masih Menjadi Magnet Pariwisata Jakarta
07 January 2018 14:15 WIB
Insiden Terbakarnya Galaxy Note7 Masih Menjadi Misteri
25 October 2016 8:28 WIB
Otonomi Masih Menjadi Beban Di Berbagai Daerah
29 September 2016 22:28 WIB