Pasukan Kuning Di Pekanbaru Keluhkan Keterlambatan Gaji

id pasukan kuning, di pekanbaru, keluhkan keterlambatan gaji

Pekanbaru, 9/6 (ANTARA) - Kaum wanita pekerja kebersihan atau yang lebih dikenal dengan nama pasukan kuning di Pekanbaru mengeluhkan seringnya gaji mereka terlambat dibayarkan.

"Kadang awal bulan, kadang pertengahan bulan, bahkan pernah pada April kemarin, gaji tidak dibayarkan selama lebih dari tiga bulan," ujar salah seorang petugas kebersihan yang enggan disebutkan namanya kepada ANTARA, Rabu siang.

Ia mengatakan, gaji yang seharusnya dibayarkan pada awal bulan tersebut tidaklah besar dan masih kalah oleh Upah Minimum Kota (UMK) Pekanbaru yang mencapai Rp1.055000 karena gaji yang mereka terima hanya Rp32.500 setiap hari.

"Dan jika libur, gaji pada hari libur tersebut tidak dibayarkan. Paling saya bisa bawa pulang ke rumah hanya sekitar Rp900 ribu per bulan. Setelah dipotong libur," jelas dia.

Dan jika gaji mereka telat dibayarkan, ia terpaksa memutar otak untuk mencari pinjaman ke sana kemari. Ia mengaku penghasilan suaminya yang hanya sebagai sopir angkot tidak seberapa.

Ketika dimintai tanggapan atas hal itu, Ketua Komisi IV DPRD Pekanbaru, Tengku Azwendi Fajri sangat menyesalkan hal ini.

Menurut dia, seharusnya pihak Pemkot Pekanbaru lebih cakap dalam mengelolah keuangan, apalagi pasukan kuning itu sangat berjasa atas berbagai penghargaan untuk Pekanbaru sebagai kota terbersih di Indonesia.

"Ini sangat disayangkan sekali, apalagi gaji tersebut akan digunakan mereka untuk berbagai keperluan," jelas dia.

Ia mengharapkan agar pihak Pemkot dalam hal ini Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) untuk bisa mengelola keuangan dengan baik. Misalnya saja menempatkan gaji untuk pasukan kuning tersebut sebagai skala prioritas.

"Jangan gaji untuk bulan ini yang seharusnya dibayar pada tanggal 30. Maka baru diajukan pada bagian keuangan pada tanggal 29. Ini kan tidak benar. Jadi Pemkot harus lebih banyak belajar, jangan sampai nantinya rakyat kecil yang dikorbankan," imbuh dia.