Pekanbaru, (Antarariau.com) - Dipenghujung tahun 2017 tercatat perkembangan bisnis perumahan khususnya yang bersubsidi di Provinsi Riau mengalami pertumbuhan 18 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
"Untuk perumahan bersubsidi pertumbuhan naik dibandingkan tahun sebelumnya menjadi sebesar 18 persen," kata Brand Manager PT Bank Tabungan Negara (BTN) Cabang Pekanbaru Kabul Budhi Setiawan di Pekanbaru, Rabu.
Kabul Budhi menjelaskan pertumbuhan perumahan di Riau tahun ini cukup mengembirakan di tengah lesunya perekonomian Riau dan nasional. Hal ini tentu aplikasi dari tekad Presiden Joko Widodo untuk mendorong pembangunan perumahan bersubsidi.
Terlebih lagi perumahan bersubsidi yang tengah digalakan Presiden Jokowi dengan program sejuta rumah.
Apalagi kebutuhan rumah bersubsidi tergolong sangat tinggi. Masih sangat banyak masyarakat membutuhkan rumah layak huni, sehingga permintaan rumah secara nasional setiap tahun terus bertambah.
Ia menjelaskan untuk nasional saat ini kebutuhan rumah masih diangka sekitar 11 juta unit, sedangkan di Riau masyarakat yang membutuhkan rumah mencapai 600 ribu unit.
Sementara kemampuan pihak pengembang di Riau tahun 2017 baru memenuhi kebutuhan rumah 12 ribu unit.
Dia mengatakan hal ini menandakan bisnis perumahan di wilayah Riau masih punya potensi.
"Angka tersebut menunjukan pertumbuhan perumahan Riau membaik dan itu didominasi rumah bersubsidi. Terutama di daerah Pekanbaru dan Kampar cukup menggeliat," urainya.
Berbeda halnya dengan perumahan komersil tetap tumbuh namun terjadi perlambatan dibandingkan perumahan bersubsidi yang hanya tumbuh 5 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
Ia juga memaparkan bisnis property di Provinsi Riau cukup menggiurkan dan sangat menggeliat pertumbuhannya dibandingkan daerah lain di Sumatera.
Dengan mengeliat pertumbuhan property dibidang perumahan tentunya diperlukan pengusaha muda untuk mengembangkan bisnis tersebut.