Pekanbaru (ANTARA) - Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Ketenagakerjaan (BPJS TK) Wilayah Sumbarriau yang meliputi Sumatera Barat, Kepulauan Riau dan Riau mencatat sejauh ini program Manfaat Layanan Tambahan (MLT) yang disediakan tidak diminati para pekerja.
Hal itu terbukti dari ribuan jumlah pekerja formal yang kini tertanggung BPJS TK di wilayah setempat hanya terdapat seorang saja yang mengambil program kredit perumahan tersebut.
"Terbukti dari data ada sebanyak dari 81 pekerja yang mengajukan, sejauh ini cuma 1 saja yang disetujui dan sudah akadkredit. Sisanya dengan berbagai alasan tidak melanjutkan," kata Kepala Kantor Wilayah BPJS Ketenagakerjaan Sumbarriau Eko Yuyulianda di Pekanbaru, Sabtu.
Eko mengatakan padahal program MLT-JHT BPJS Ketenagakerjaan disediakan pemerintah untuk memberikan peluang kepada pekerja atau buruh sebagai peserta Jaminan Hari Tua (JHT) BPJS TK untuk mendapatkan manfaat berupa adanya Pinjaman Uang Muka Perumahan (PUMP), Kredit Pemilikan Rumah (KPR), dan Pinjaman Renovasi Perumahan (PRP).
Kelebihannya selain bunga lebih murah dan jangka waktu yang panjang, syaratnya terdaftar 1 tahun jadi peserta, tertib administrasi perusahaannya, memenuhi syarat bank.
Eko mengatakan digelontorkan program MLT ini bagi peserta BPJS TK agar pekerja itu tidak hanya mendapatkan manfaat jadi peserta kalau dia tidak celaka. Ini kesannya harus mendapat risiko dulu baru merasakan, maka dengan MLT bahwa mereka yang sudah ikut program JHT mendapatkan manfaat tambahan untuk mendapat fasilitas kredit rumah.
"Ini skema yang memberikan banefit, sebuah stimulan bagi pekerja, suatu alat bantu yang disediakan BPJSKetenagakerjaan bagi pekerja untuk mendapatkan manfaat tanpa harus alami eksiden terlebih dahulu," kata dia.
Diakuinya sejak program MLT ini dimulai sejak diterbitkannya Permenaker Nomor 35 tahun 2016 hingga kini sepertinya banyak masyarakat yang belum ngeh, padahal BPJS TK ada fasilitas bantuan kredit dan dana. Untuk sistem program penyaluran tetap akan ada kerjasama dengan BTN dimana pekerja mendapat bunga yang murah sekitar 9 persen dan jangka Waktu kredit yang lebih lama hingga maksimal 30 tahun.
Dikatakannya sejauh ini peminatnya emang sih minim, karenanya ia berharap media adalah saluran informasi yang akan menyampaikan program LT ini ke masyarakat.
"Kendalanya dari 81 yang ajukan untuk program MLT ini hanya 1 saja yang memenuhi dan menikmati kredit perumahan tersebut. Kami sudah berusaha menyampaikan ini ke HRD perusahaan, ini hak yang melekat di peserta," tambahnya.
Berita Lainnya
BTN dan NU circle ajak santri di Pekanbaru jadi developer perumahan
23 August 2024 14:05 WIB
Tapir liar muncul di perumahan di Pekanbaru
29 March 2024 13:59 WIB
BBM solar ditemukan di perumahan PT Asian Agri di Inhu
11 March 2024 12:35 WIB
Peran agen properti dalam mendukung program Pemerintah di bidang perumahan
01 March 2024 16:26 WIB
Kementerian PUPR ungkapkan peluang investasi perumahan di IKN Nusantara besar
13 November 2023 16:11 WIB
Erick Thohir minta pembangunan perumahan rakyat didukung dengan akses publik
08 August 2023 16:27 WIB
Meranti dapat 825 unit bantuan perumahan sepanjang 2022
29 March 2023 21:51 WIB
Kementerian PUPR alokasikan anggaran Rp6,98 triliun untuk bidang perumahan 2023
17 January 2023 16:15 WIB