Semarang, (Antarariau.com) - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyatakan tidak bisa memprediksi kondisi kabut di pegunungan di sekitar lokasi jatuhnya Helikopter Basarnas di Temanggung, Jawa Tengah.
"Kondisi di sekitar lokasi kejadian ada empat gunung," kata Kepala BMKG Stasiun Meteorologi Bandara Ahmad Yani Semarang Hidayatul Mukhtar dalam keterangannya saat kunjungan Komisi V DPR ke Basarnas Kantor SAR Semarang di Semarang, Selasa.
Menurut dia, kabut yang terjadi tiba-tiba di sekitar lokasi tersebut tidak dapat terdeteksi oleh peralatan.
"Misalnya jika terjadi kabut setelah pukul 15.00 WIB, tidak bisa dideteksi," tambahnya.
Termasuk, lanjut dia, jika terjadi "updraft" maupun "downdraft" terhadap pesawat di lokasi itu.
Meski demikian, menurut dia, laporan awal cuaca pada 2 Juli 2017 saat jatuhnya heli tersebut dalam kondisi baik.
"Cuaca 'clear', jarak padang mencapai 8 Kilometer," katanya.
Selain itu, lanjut dia, kecepatan angin yang mencapai 9 hingga 19 kilometer per jam dinilai tidak berbahaya untuk penerbangan.
Sementara Kepala Basarnas Kantor SAR Semarang Agus Haryono mengatakan pilot heli nahas tersebut menyatakan siap untuk terbang dari Gringsing menuju Dieng.
Menurut dia, pilot menyatakan waktu tempuh penerbangan diperkirakan hanya 20 menit.
Ia menuturkan keputusan untuk mengirim personel SAR untuk membantu proses evakuasi dengan menggunakan helikopter merupakan bagian dari layanan cepat dan tepat.
"Dari analisa yang dilakukan, dirasa perlu mengirim heli untuk melakukan pemantauan dan evakuasi jika diperlukan," katanya.
Berita Lainnya
Kabut asap pekat selimuti Dumai, warga terlihat belum gunakan masker
23 March 2024 23:19 WIB
PARADE FOTO - Langit Siak diselimuti kabut
01 November 2023 20:07 WIB
604 anak di Pekanbaru terkena ISPA diduga dampak karhutla
11 October 2023 19:53 WIB
Mesin ISPU di Pekanbaru tak berfungsi di saat warga membutuhkan
11 October 2023 18:11 WIB
Sekolah di Riau kembali tatap muka karena kualitas udara membaik
10 October 2023 17:28 WIB
Ciptakan hujan buatan, BPBD Riau semai 500 kg garam di Siak dan Pelalawan
10 October 2023 11:26 WIB
Pro kontra belajar daring saat bencana kabut asap di Pekanbaru
10 October 2023 8:40 WIB
SD-SMP masih masuk saat kabut asap melanda, orangtua di Pekanbaru khawatir
09 October 2023 21:26 WIB