Pekanbaru (ANTARA) - Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Riau Edy Afrizal mengatakan pada Senin (9/10) petugas sudah menyemai 500 kilogram garam di langit Kabupaten Siak dan Kabupaten Pelalawan melalui Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) atau program hujan buatan.
"Sebanyak 500 kilogram garam disemai pada awan berpotensi menurunkan hujan pada kedua daerah tersebut, kegiatan ini dilakukan oleh Smart Cakrawala Aviation, menggunakan pesawat jenis Pillatus PC-6," kata Edy Afrizal di Pekanbaru, Senin kemarin.
Ia mengatakan sebagai supervisor pelaksana hujan buatan itu adalah Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN).
"Sebelumnya pada Minggu (8/10) di Kabupaten Pelalawan juga menjadi target TMC. Kemudian hujan buatan juga dilakukan di Siak dan Bengkalis," katanya.
Adapun total jumlah garam disemai di tiga daerah tersebut yakni sebanyak 1.000 Kg. TMC bergantung pada awan berpotensi hujan sehingga sebelum melaksanakan misi terlebih dahulu perlu melakukan pengamatan cuaca.
Forecaster On Duty Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Pekanbaru Bibin memprakirakan cuaca hari ini di wilayah Riau pada malam hari, Senin (9/10) Oktober 2023 berpotensi hujan dengan intensitas ringan terjadi di sebagian wilayah Kabupaten Rokan Hulu, Kampar, Siak, Rohil, Bengkalis, dan Kota Dumai.
"Pada dini hari berpotensi hujan dengan intensitas ringan terjadi di sebagian wilayah Kabupaten Rokan Hilir, Rokan Hulu, Kampar, Kuantan Singingi, Meranti dan Bengkalis," kata Bibin.
Sedangkan prakiraan tinggi gelombang di perairan Provinsi Riau berkisar antara 0.50 – 1.25 m (rendah). Tercatat 220 hotspot di Provinsi Riau, yang tersebar di Kabupaten Indragiri Hulu sebanyak 182 titik, Kabupaten Indragiri Hilir 15 titik, Kabupaten Kuantan Singingi 9 titik, Kabupaten Pelalawan 8 titik, Kampar 2, Bengkalis dua, Meranti dan Siak, masing-masing satu titik.
Sementara itu suhu udara di Riau mencapai 23.0 – 33.0 °C, kelembapan udara 50 – 98 persen, arah angin tenggara-barat daya 09-27 km/jam.