Dinkes Inhil Nyatakan 142 Orang Gangguan Jiwa Telah Bebas Pasung

id dinkes inhil, nyatakan 142, orang gangguan, jiwa telah, bebas pasung

Dinkes Inhil Nyatakan 142 Orang Gangguan Jiwa Telah Bebas Pasung

Tembilahan (Antarariau.com) - Dinas Kesehatan Kabupaten Indragiri Hilir mencatat ada 142 dari total 170 Orang Dalam Gangguan Jiwa (ODGJ) diwilayah tersebut, telah berhasil dibebaskan dari pasung.

"Angka ini didapat sejak 2014 lalu hingga kini," kata Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes Kabupaten Inhil Saut Pakpahan di Tembilahan kepada antara melalui seluler, Sabtu.

Saut Pakpahan menjelaskan tingginya angka pasung di Inhil dikarenakan masyarakat masih menggunakan cara-cara lama terhadap penanganan keluarga mereka yang dalam gangguan jiwa. Selain tidak tahu harus berobat medis kemana.

"Selain itu ada kepercayaan mistik dikalangan masyarakat bahwa penyakit jiwa tersebut dibuat orang/ guna-guna atau keteguran," terangnya.

Namun demikian menurut Saut dari 170 ODGJ yang dipasung itu kini sebahagian besar sudah dilepas dan dilakukan pengobatan medis.

Sebut Saut dari 170 yang dipasung sebanyak 142 sudah bebas dan menjalani pengobatan secara rutin oleh Dinkes Inhil. Bahkan sudah ada yang sembuh.

"Sementara sebanyak 28 ODGJ masih dipasung dengan berbagai alasan," sebut Saut.

Ia menyatakan 28 ODGJ yang masih dipasung ini karena masih dalam kondisi sakit parah dan keluarga melarang.

Misalkan ia mencontohkan ada beberapa ODGJ yang memiliki riwayat pernah membunuh, jadi dikhawatirkan akan berulang makanya belum bisa dilepas.

"Namun selalu ada pendekatan dan upaya kepada pasien dan keluarga bagaimana pengobatan bisa dilakukan secara medis. Bahkan beberapa dirujuk ke Rumah sakit Jiwa Tampan Pekanbaru karena kita tak punya tempat," tegasnya.

Saut mengakui saat ini masih ada penduduk Inhil yang dipasung, khususnya wilayah kepulauan yang jauh dari jangkauan.

"Mulai 2014 kami sudah menjaring ke pulau-pulau, sekaligus sosialisasi ke Camat, Lurah dan Desa.

Sebab ia menilai parigma masyarakat yang terselubung, malu kalau keluarganya gila masih jadi kendala.

Akan tetapi setelah ada sosialisasi, dijanjikan pengobatan gratis, jemput bola dengan mengandalkan biaya Kementerian Kesehatan satu-satu mau melapor.

Ia menambahkan sebenarnya sejak 2014-2017 di Inhil terdapat 776 mengalami gangguan jiwa.

"776 Orang Dalam Gangguan Jiwa ini yang terdeteksi, dan sudah sembuh kecuali yang di pasung," tambahnya.