Selatpanjang (Antarariau.com) - Panitia Khusus DPRD Kabupaten Kepulauan Meranti, Riau, memberikan delapan catatan penting sebagai koreksi bagi Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Kepala Daerah 2016 kepada DPRD dalam rapat pParipurna.
"Telah dilakukan pembahasan, penelaahan, dan analisa kemudian diberikan rekomendasi terhadap LKPJ tersebut," kata Perwakilan Pansus DPRD Meranti Marhisam melalui surat elektroniknya di Selatpanjang, Sabtu.
Menurut Marhisam, delapan catatan dan penilaian disampaikan DPRD kepada Pemkab Meranti agar ditindaklanjuti dengan solusi.
Delapan catatan itu adalah pertama urusan industri perlu dilakukan pemetaan untuk mendapatkan potensi yang layak bagi Kabupaten Kepulauan Meranti.Perlunya dibangun jalur transportasi yang memadai sehingga dapat meningkatkan jumlah produksi barang.
Kedua terkait kelautan dan perikanan yang merupakan sektor utama dalam pembangunan Kabupaten Kepulauan Meranti sebagai kawasan maritim, Pansus memiliki rekomendasi agar kegiatan yang sudah biasa dilakukan oleh masyarakat dapat dievaluasi pelaksanaannya.
Perlu dilakukana pengawasan terhadap aset-aset yang dimiliki oleh Dinas Perikanan baik aset di dinas maupun bantuan yang diberikan kepada masyarakat.
Keberadaan Balai Benih Ikan dan penyediaan sarana dan prasarana budi daya perikanan diharapkan dapat langsung bermanfaat bagi masyarakat.
Pansus meminta pembangunan prasarana tersebut menjadi prioritas penganggaran bagi Organisasi Perangkat Daerah (OPD).
Ketiga dalah pemberdayaan masyarakat desa yang belum ditemukan kendala berarti di lapangan. Namun demikian, Pansus memberikan catatan perlu tanggap terhadap isu-isu di lapangan dan terus memonitor kepala desa untuk mencapai tujuan daerah sesuai visi, misi kepala daerah meningkatkan kemampuan aparatur desa agar mendukung proses pembangunan dalam memberikan pelayanan yang baik kepada masyarakat.
Terkait dengan tapal batas antardesa dalam satu kecamatan, Pansus menilai OPD harus cepat tanggap sehingga dapat mengurangi konflik.
Kempat, pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak yang sejauh ini belum ditemukan kendala berarti di lapangan, Pansus memberikan catatan banyaknya pemberitaan pencabulan dan pemerkosaan terhadap anak di bawah umur.
Pansus meminta OPD terkait memberikan perlindungan hukum terhadap anak sesuai dengan prosedur dan proses hukum yang berlaku.
"Untuk menekan jumlah kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak belum tampak inovasi sebagai solusi. Pada urusan ini tidak hanya menyelenggarakan pelayanan korban kekerasan terhadap perempuan dan anak," bebernya.
Kelima bidang pertanian, peternakan dan ketahanan pangan, Pansus memberikan rekomendasi perlu dilakukan pendataan yang sungguh-sungguh terhadap kawasan sentra pertanian dan peternakan dalam rangka revitalisasi.
"Kami masih melihat belum ada klasifikasi yang jelas untuk penetapan wilayah pertanian dan peternakan," tegasnya.
Keenam bidang ketenagakerjaan yang sejauh ini belum ditemukan kendala berarti di lapangan. Namun demikian, Pansus memberikan rekomendasi pentingnya keberadaan Balai Latihan Kerja untuk memberikan manfaat bagi angkatan kerja di daerah ini.
Pemerintah daerah juga mulai sungguh-sungguh memperbaiki kebijakan sehubungan dengan advokasi masalah ketenagakerjaan dan perburuhan di Kabupaten Kepulauan Meranti.
Catatan ketujuh kepemudaan dan olahraga yang sejauh ini belum ditemukan kendala berarti di lapangan. Namun demikian, Pansus memberikan catatan harus dilakukan pendataan berdasarkan skala prioritas ikon pariwisata yang benar-benar ditonjolkan, seperti hutan bakau yang merupakan potensi untuk dijadikan kawasan wisata di Kabupaten Kepulauan Meranti.
Terakhir Bidang kesehatan Pemerintah Kabupaten Kepulauan Meranti harus memperhatikan ketersediaan tenaga medis baik perawat, bidan, dan dokter dan kebijakan distribusi tenaga-tenaga tersebut secara merata ke setiap kecamatan yang diiringi kebijakan kesejahteraan mereka, sperti memperhatikan sarana prasarana fisik di pedesaan terutama rumah para medis.
Sementara itu Wakil Bupati Meranti Said mengatakan pihaknya sangat komit mengawasi dan menilai kinerja OPD, salah satu yang menjadi fokus adalah seberapa besar mereka bisa meraih anggaran APBD Provinsi dan APBN dalam mendukung pembangunan setempat menimbang keterbatasan Daerah.
Said Hasyim juga meminta dukungan dari Legislator Meranti untuk memberikan pokok pikiran karena tanpa dukungan apa yang dilakukan oleh Pemda tidak dapat dilaksanakan maksimal.
"Kami menyambut baik dan menerima segala catatan strategis dan rekomendasi yang disampaikan oleh Pansus baik saran, masukan, kritikan menyangkut substansi materi maupun redaksi hasil pembahasan LKPJ antara legislatif dengan eksekutif sebagaimana dituangkan dalam Keputusan DPRD," ujarnya.
Dijelaskannya catatan dimaksud sebagai upaya untuk meningkatkan efisiensi, efektivitas, produktivitas, dan akuntabilitas pemerintah daerah sekaligus salah satu fungsi utama DPRD melakukan pengawasan.
"Kami akan sungguh-sungguh menindaklanjuti catatan strategis tersebut sebagai bahan perbaikan kinerja pada masa yang akan datang. Apabila terdapat keberhasilan dalam pelaksanaan program dan kegiatan pada 2016 itu merupakan hasil kerja keras bersama yang senantiasa harus dipertahankan." tambahnya.
Berita Lainnya
Terkait LKPJ, Pansus DPRD Bengkails hearing dengan DPRD Provinsi Riau
02 April 2023 19:10 WIB
Pansus LKPJ DPRD Bengkalis rapat bersama OPD
27 March 2023 22:25 WIB
Demo desak DPRD Riau bentuk pansus usut kecelakaan kerja Blok Rokan sempat memanas
16 March 2023 15:47 WIB
Buntut kecelakaan kerja beruntun di Blok Rokan, DPRD Riau bentuk Pansus
01 March 2023 20:07 WIB
Pansus DPRD Riau desak rekomendasi konflik lahan segera ditindaklanjuti
14 November 2022 12:58 WIB
Pansus DPRD Riau gesa Ranperda pengelolaan hutan
11 November 2022 17:38 WIB
Banyak kejanggalan, usut PPDB online di Riau
12 July 2022 20:14 WIB
Kembali datangi KSP, Pansus DPRD Riau serahkan bukti konflik lahan
24 April 2022 20:53 WIB